- Bagi guru Bahasa dan Sastra Indonesia, dapat menggunakan teknik objek langsung dalam pembelajaran keterampilan menulis;
- Bagi siswa, disarankan aktif mengikuti kegiatan pembelajaran dan selalu berlatih menulis terutama menulis paragraf deskripsi; dan
- Bagi peneliti, disarankan agar ada penelitian lanjutan dari penelitian ini dengan teknik atau pun metode yang lain, untuk menambah khasanah ilmu bahasa.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) siklus I, dan siklus II. Hasil tes. Hasil tes tindakan siklus I adalah keterampilan siswa menulis paragraf deskripsi dengan tema pasar malam dan siklus II berupa keterampilan siswa menulis paragraf deskripsi dengan teknik objek langsung. Hasil tes siklus I dan siklus II disajikan dalam bentuk data kuantitatif.
1. Hasil Siklus I
Siklus I merupakan tindakan awal penelitian tanpa menggunakan teknik pembelajaran. Tindakan siklus I ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa setelah dibelajarkan kompetensi dasar menulis paragraf deskripsi pelaksanaan pembelajaran menulis pada siklus I terdiri atas data tes dan nontes. Hasil kedua data tersebut diuraikan secara rinci sebagai berikut.
a. Hasil Tes
Hasil tes menulis paragraf deskripsi siklus I ini dengan pembelajaran yang dilaksanakan di dalam kelas serta tema untuk menulis paragraf deskripsi pun ditentukan oleh guru. Adapun kriteria penilaian pada siklus I ini meliputi 10 aspek
penilaian kemampuan menulis paragraf deskripsi di antaranya sebagai berikut.
Tabel 4 Hasil Tes Kemampuan Menulis Paragraf Deskripsi Siklus I
No. | Keterangan | Interval | Frekuensi | Nilai | % | Keterangan |
1. 2. 3. 4. 5. | Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang | 84-100 73- 83 62- 72 51- 61 0- 50 | - 5 21 13 1 | - 379 1356 782 47 | - 12,5 % 32,5 % 52,5 % 2,5 % | 40 |
Jumlah
| 40 | 2564 | 100 % | 64,1 |
Tabel 4 di atas menunjukkan bahwa kemampuan siswa kelas X Mesin 3 SMK Tunas Harapan Pati dalam menulis paragraf deskripsi dapat dikatakan masih sangat kurang dan belum mencapai kriteria ketuntasan minimal . Hal ini terlihat dari rata-rata nilai klasikal yang mencapai 64,1 dan termasuk kategori cukup baik. Rincian data tersebut dijelaskan sebagai berikut. Dari jumlah keseluruhan 40 siswa, 5 di antaranya atau sebesar 12,5 % termasuk kategori baik dengan nilai antara 73-83. Kategori cukup dengan nilai antara 62-72 dicapai oleh 21 siswa atau sebesar 32,5 %. Sedangkan, kategori kurang dengan nilai 51-61 dicapai oleh 13 siswa atau sebesar 52,5 % . Sementara itu, nilai sangat kurang 1 siswa atau 2,5 % dengan nilai 0-50.
b. Hasil Nontes
Hasil penelitian nontes pada siklus I ini didapatkan dari hasil observasi, jurnal, wawancara, dan dokumentasi (foto). Hasil selengkapnya dijelaskan pada uraian berikut ini.
c. Hasil Observasi Siswa
Obaservasi dilakukan selama proses pembelajaran menulis paragraf deskripsi. Observasi dilakukan oleh guru mata pelajaran (peneliti). Dari observasi yang dilakukan dapat diketahui bahwa siswa benar-benar siap mengikuti pembelajaran menulis paragraf deskripsi. Siswa yang memperhatikan dan merespons dengan antusias (bertanya, menanggapi, dan membuat catatan sebesar 85 % (34 siswa). Sedangkan, siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru dan melakukan kegiatan yang tidak perlu seperti : berbicara sendiri, mondar-mandir, tiduran, dan membuat catatan yang tidak penting sebesar 15 % (6 siswa).
Dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, terdapat 85,4 % siswa yang menulis paragraf deskripsi dengan sikap yang baik, serius dan memberikan tanggapan yang baik terhadap tugas yang diberikan guru. Kemudian, diperoleh 14,6 % siswa melakukan kegiatan yang tidak perlu pada saat menulis paragraf deskripsi (mencontek, tiduran, bercanda, dan sebagainya). Namun, setelah mendapat teguran dan motivasi dari guru akhirnya mereka mau mengerjakan tugas yaitu membuat paragraf deskripsi.
2. Hasil Siklus II
Tindakan siklus II dilaksanakan karena hasil yang diperoleh pada siklus I masih belum memuaskan dan masih dalam kategori baik serta belum mencapai target pencapaian secara maksimal nilai yang telah ditentukan yaitu sebesar 70. Selain itu, masih terdapat tingkah laku siswa yang kurang mendukung dalam pembelajaran. Tindakan siklus II ini dilakukan untuk mengatasi masalah-masalah yang ada pada siklus I dan berupaya untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis paragraf deskripsi sehingga dapat mencapai target yang telah ditentukan.
Penelitian siklus II ini dilakukan dengan rencana dan persiapan yang lebih matang dibandingkan dengan siklus I. Dengan adanya perbaikan-perbaikan dalam pembelajaran di siklus II ini, maka hasil penelitian yang berupa nilai tes kemampuan menulis paragraf deskripsi mengalami peningkatan dari kategori baik ke kategori lebih baik lagi. Meningkatnya nilai tes ini diikuti pula dengan adanya perubahan perilaku siswa. Siswa menjadi aktif dan kreatif serta lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran yang menggunakan teknik objek langsung. Hasil selengkapanya mengenai tes dan nontes pada siklus II diuraikan terinci berikut ini.
a. Hasil Tes
Hasil tes menulis paragraf deskripsi pada siklus II ini menggunakan teknik objek langsung yang disertai dengan upaya perbaikan pembelajaran. Dalam teknik objek langsung ada 5 objek dalam pembelajaran menulis paragraf deskripsi yaitu : (1) ruang bengkel mesin, (2) ruang bengkel listrik, (3) ruang broadcast, (4) ruang 26, (5) lingkungan SMK Tunas Harapan Pati. Kriteria penilaian dalam siklus II ini masih tetap sama dengan siklus I yang meliputi 10 aspek penilaian yaitu: (1) kesesuaian antara judul dengan isi; (2) diksi atau pemilihan kata; (3) ejaan dan tanda baca; (4) kerapian tulisan; (5) kohesi dan koherensi; (6) imajinasi; (7) keterlibatan pancaindera; (8) menunjukkan objek yang ditulis; (9) memusatkan uraian pada objek yang ditulis; (10) kesan hidup.
Secara umum, hasil tes menulis paragraf deskripsi pada siklus II dapat dilihat pada tabel 5 di bawah ini.
Tabel 5 Hasil Tes Kemampuan Menulis Paragraf Deskripsi Siklus II
No. | Keterangan | Interval | Frekuensi | Nilai | % | Keterangan |
1. 2. 3. 4. 5. | Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang | 84-100 73- 83 62- 72 51- 61 0 - 50 | 8 22 10 | 678 1647 646 - - | 20 % 55 % 25 % - - | !Unexpected End of Formula 40 |
Jumlah | 40 | 2971 | 100 % | 74,28 |
Tabel 5 di atas menunjukkan bahwa kemampuan siswa kelas X Mesin 3 SMK Tunas Harapan Pati dalam menulis paragraf deskripsi dapat dikatakan sudah baik dan ada peningkatan dari siklus I. Hal ini terlihat dari rata-rata nilai klasikal yang mencapai 74,28 dan termasuk kategori baik. Rincian data tersebut dijelaskan sebagai berikut. Dari jumlah keseluruhan 40 siswa, 8 di antaranya sebesar 20 % termasuk kategori sangat baik dengan nilai antara 84-100. Kategori baik dengan nilai antara 73-83 dicapai oleh 22 siswa sebesar 55 %. Sedangkan, kategori cukup dengan nilai 62-72 dicapai oleh 10 siswa sebesar 25 % .
b. Hasil Nontes
Hasil nontes pada siklus II ini didapatkan dari hasil observasi, jurnal, wawancara, dan dokumentasi (foto). Keempat hasil penelitian nontes tersebut dijelaskan pada uraian berikut ini.
c. Hasil Observasi
Pada siklus II ini terdapat perilaku siswa yang terdeskripsi melalui kegiatan observasi yang dilakukan peneliti. Selama membelajarkan menulis paragraf deskripsi dengan menggunakan teknik objek langsung, guru (peneliti) merasakan ada perubahan perilaku siswa. Siswa yang sebagian besar pada siklus I tidak mengikuti pembelajaran dengan baik, pada siklus II ini sebagian besar sudah mulai mengikuti dan menikmati pembelajaran yang diterapkan guru (peneliti). Siswa sudah memberikan respon yang positif terhadap kegiatan pembelajaran. Dalam proses pembelajaran ini, siswa diharapkan dapat menulis paragraf deskripsi dan menangkap materi pembelajaran yang diajarkan sekaligus menangkap makna dari pembelajaran itu bagi kehidupan mereka sehari-hari.
Berdasarkan hasil observasi, dapat diketahui bahwa siswa yang siap mengikuti pembelajaran menulis paragraf deskripsi sebesar 95 % dan 5 % siswa cukup siap untuk mengikuti pembelajaran.
Grafik Peningkatan Menulis Paragraf Deskripsi
Peningkatan kemampuan siswa dalam menulis paragraf deskripsi merupakan prestasi siswa yang patut dibanggakan. Sebelum diberlakukan tidakan siklus II kemampuan siswa masih sangat kurang, jadi guru (peneliti) menggunakan teknik objek langsung dalam pembelajaran menulis paragraf deskripsi pada siklus II dan diharapkan dengan teknik tersebut dapat terjadi peningkatan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan teknik objek langsung yang diterapkan pada pembelajaran menulis paragraf deskripsi dapat membantu siswa dalam menulis paragraf deskripsi lebih baik. Selain itu, kreativitas dan kerjasama siswa juga semakin baik.
Diterapakan teknik objek langsung dalam pembelajaran menulis paragraf deskripsi kelas X Mesin 3 SMK Tunas Harapan Pati terbukti mampu membantu, efektivitas, dan efisiensi pencapaian tujuan pembelajaran. Adanya penerapan teknik objek langsung ini dengan tujuan agar siswa mengalami proses pembelajaran yang tidak menjenuhkan. Lain halnya yang telah diajarkan oleh guru selama ini yaitu dengan cara mengajar guru yang monoton dan selalu belajar di dalam kelas saja sehingga siswa merasa bosan atau pun jenuh. Oleh karena itu, guru (peneliti) menggunakan teknik objek langsung ini agar daya khayal dan daya cipta siswa dapat berkembang dengan melihat objek secara langsung tanpa menghayal dan mengangan-angan saja, sehingga dengan objek tersebut siswa dapat menggambarkan sesuatu lebih jelas lagi dan lebih mengena. Pengetahuan yang diperoleh siswa pun menjadi lebih bermakna karena siswa memahami sendiri dan bukan sekedar transfer pengetahuan dari guru ke siswa. Guru (peneliti)
dalam hal ini hanya bertindak sebagai fasilitator dan motivator dalam proses belajar-mengajar siswanya.
Peningkatan kemampuan siswa dalam menulis paragraf deskripsi ini diikuti pula dengan adanya perubahan perilaku siswa dari prasiklus sampai siklus II. Berdasarkan hasil nontes yaitu observasi, jurnal, wawancara, dan dokumentasi (foto) pada siklus I dapat disimpulakan bahwa kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis paragraf deskripsi dengan menggunakan teknik objek langsung kurang begitu memuaskan. Sebagian siswa masih menunjukkan perilaku yang negatif dalam mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dalam proses pembelajaran. Hal ini dibuktikan dengan beberapa siswa yang terlihat ramai dan berbicara sendiri dengan teman sebangkunya. Namun, hal itu dapat diatasi oleh guru (peneliti).
Kondisi yang bergambar pada siklus I tersebut merupakan permasalahan yang harus dipecahkan unuk upaya perbaikan pada siklus II. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)harus lebih matang dan diperbaharui lagi dari siklus I. Pada pembelajaran siklus II juga merupakan pertimbangan pendapat dari siswa yang tercantum pada jurnal, wawancara, dan pengamatan guru. Dengan demikian, pembaharuan yang dilakukan diantaranya : (1) guru (peneliti) memberikan motivasi kepada siswa, yaitu dengan membuat suasana pembelajaran menjadi lebih santai sehingga siswa merasa senang untuk mengikuti pembelajaran; (2) guru (peneliti) memberikan kebebasan kepada siswa untuk memilih objek dengan cara siswa mengambil undian yang telah disediakan oleh guru (peneliti); (3) guru memberikan perpanjangan waktu dalam mengerjakan tugas, agar hasil yang diperoleh siswa lebih baik.
Hasil dari penerapan perbaikan-perbaikan pada siklus II ini ternyata berdampak positif dan cukup memuaskan. Berdasarkan hasil observasi siklus II tergambar suasana kelas yang lebih kondusif. Siswa tampak lebih siap dalam mengikuti pembelajaran dengan segala tugas yang diberikan guru. Siswa terlihat lebih senang dan menikmati pembelajaran yang disampaikan guru (peneliti). Selain itu, siswa lebih aktif dan lebih kreatif dalam kegiatan pembelajaran. Dengan latihan, siswa semakin terlatih dan hasil siswa dalam menulis paragraf deskripsi akan semakin baik. Kenyataan ini telah dibuktikan pada hasil tes menulis paragraf deskripsi siswa dari prasiklus sampai siklus II yang semakin meningkat. Siswa pun menjadi semakin terampil dalam menulis paragraf deskripsi.
Berdasarkan serangkaian analisis data dan situasi pembelajaran di atas dapat dijelaskan bahwa perilaku siswa dalam pembelajaran menulis paragraf deskripsi mengalami perubahan yang mengarah pada perilaku positif. Siswa semakin aktif dan bersungguh-sungguh dalam belajar. Suasana kelas pun menjadi lebih aktif dan lebih hidup. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa belajar menulis paragraf deskripsi dengan teknik objek langsung sangat baik karena dapat membantu siswa untuk menulis paragraf deskripsi yang lebih baik lagi, menambah wawasan, dan mengurangi kejenuhan siswa di dalam kelas dalam pembelajaran. Siswa memiliki pengalaman yang mengesankan dan bermakna bagi kehidupannya. Siswa pun menjadi lebih termotivasi dapat menulis paragraf deskripsi yang lebih baik.
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analalisis dan pembahasan penelitian tindakan kelas ini, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut.
1. Terdapat peningkatan keterampilan menulis paragraf deskripsi pada siswa kelas X Mesin 3 SMK Tunas Harapan Pati setelah diadakan penelitian keterampilan menulis paragraf deskripsi dengan teknik objek langsung. Berdasarkan analisis data penelitian keterampilan menulis paragraf deskripsi pada siklus I dan siklus II menunjukkan peningkatan sebesar 10,18 %. Pada siklus I nilai rata-rata masih sangat kurang yaitu 64,1 dan pada siklus II mengalami peningkatan yaitu 74,28 dan bisa dikategorikan baik.
2. Sikap atau perilaku siswa mengalami perubahan dari perilaku negatif berubah menjadi positif. Kesiapan siswa dalam menerima pelajaran belum terlihat pada siklus I, siswa masih memperlihatkan perilaku negatif, seperti berbicara sendiri dengan teman sebangkunya, tiduran dan lain sebagainya. Pada siklus II, mereka sudah siap menerima pelajaran, siswa menjadi lebih akrab dengan guru (peneliti) dan senang menerima pelajaran bahkan berani bertanya maupun berkomentar. Dengan demikian, terjadi peningkatan perubahan sikap atau perilaku siswa dari perilaku negatif menjadi positif.
B. Saran
Penelitian ini dapat digunakan sebagai alternatif pembelajaran menulis paragraf deskripsi dan mengatasi masalah-masalah yang dialami siswa. Setelah penelitian dilaksanakan, peneliti memberikan saran sebagai berikut.
***
IZZUL HASANAH, S.Pd
Guru SMK Tunas Harapan Pati, Pengurus Agupena Jawa Tengah
Visit Godo Bolet for Daily Updated Hairstyles Collection
0 comments:
Post a Comment