Burung garuda adalah burung matahari atau burung rajawali yang
dianggap sebagai lambing dunia atas. Sang Garuda (Bhs. Sankrit) atau
Garula (Bhs. Pali) itu memang makhluk fiktif. Asalnya dari ajaran
agama Hindu bebahasa Sankrit dan Pali ditulis di kitab Adiparwa dan
Ekadasa Parwa. Lantas diadopsi ke budaya di Indonesia dalam bahasa
Kawi atas perintah Raja Shingosari Dharmawangsa Teguh. Dalam
perjalanan waktu, kisah itu berasimilasi dengan Islam dalam
pewayangan. Lantas, salah satu tokoh garuda yang bernama Sang Garuda
Aruni jadi sumber inspirasi sampai akhirnya Sang Garuda menjadi
lambang NKRI.
Yang menjadi pertanyaan sekarang, apakah garuda totally fiktif?
Seperti halnya Phoenix....
Karena semua yang ada di kitab-kitab biasanya terinspirasi dari
benda-benda nyata. Sama seperti tokoh wayang, fiktif semua, tapi
idenya sosok manusia yang nyata. Jadi benar, burung garuda adalah
rajawali atau elang jawa?
Ternyata burung garuda memang ada. Tidak fiktif. Manuk Dadali di sunda
(atau bahasa populernya Falcon) bukan garuda. Elang Jawa bukan garuda,
tapi rajawali. Burng Garuda di dunia hanya ada 7 jenis. Yaitu Garuda
Harpy (Harpy artinya Dewi Badai) di Amerika Selatan ada 4 jenis.
Garuda Pemangsa Monyet di Philipina dan Garuda Pemangsa Kanguru di
Irian atau Papua Barat dan Papua Nugini. Garuda Haast (Harpgornis)
yang terbesar, pemangsa burung Moa dan suka memangsa manusia dari suku
maori di New Zealand. Garuda yang ini, 'baru saja' musnah sekitar
1.000 tahun yang lalu. "Hokioi" demikian orang Maori Garuda New
Zealand.
Garuda Haast bisa jadi merupakan burung terbesar yang pernah hidup,
dengan rentang sayap mencapai 8-10 kaki (sedangkan Elang Emas betina)
Golden Eagle) memiliki rentang sayap 8 kaki dengan berat 33 pon atau
sekitar 16 kg.
Sepanjang orang manusia, siapa tak kenal burung garuda berkalung
perisai yang merngkum lima sila (Pancasila)? Tapi orang Indonesia mana
sajakah yang tahu siapa yang membuat lambang negara itu dulu?
Dia adalah Sultan Hamid II yang terlahir dengan nama Syarif Abdul
Hamid Alkadrie putra sulung Sultan Pontianak; Sultan Syarif Muhammad
Alkadrie. Lahir di Pontianak tanggal 12 Juli 1913. Dalam tubuhnya
mengalir darah Indonesia-Arab walau pernah diasuh ibu asuh yang
berkebangsaan Inggris. Istri beliau seoran perempuan Belanda yang
kemudian melahirkan dua anak keduanya sekarang di Negeri Belanda.
Inilah karya kebangsaan anak-anak negeri yang diramu dari berbagai
aspirasi dan kemudian dirangcang oleh seorang anak bangsa, Sultan
Hamid II Menteri Negara RIS. Presiden Soekarno kemudian memperkenalkan
untuk pertama kalinya lambang negara itu kepada khalayak umum di Hotel
Des Indes Jakarta pada 15 Februari 1950.
Penyempurnaan kembali lambang negara itu terus diupayakan. Kepala
burung Rajawali Garuda Pancasila yang gundul menjadi "berjambul"
dilakukan. Bentuk cakar kaki yang mencengkram pita dari semula
menghadap ke belakang menjadi menghadap ke depan juga diperbaiki atas
masukan Presiden Soekarno.
Tanggal 20 Maret 1950, bentuk final gambar lambang negara yang telah
diperbaiki mendapat dosposisi Presiden Soekarno yang kemudian
memerintahkan pelukis istana, Dullah untuk melukis kembali rancangan
tersebut sesuai bentuk final rancangan Menteri Negara RIS Sultan Hamid
II yang dipergunakan secara resmi sampai saat ini.
Untuk terakhir kalinya, Sultan Hamid II menyelesaikan penyempurnaan
bentuk final gambar lambang negara, yaitu dengan menambah skala ukuran
dan tata warna gambar lambang negara di mana lukisan otentiknya
diserahkan kepada H. Masagung, Yayasan Idayu Jakarta pada 18 Juli
1974. Sedangkan Lambang Negara yang ada dispoosisi Presiden Soekarno
poto gambar lambang negara yang diserahkan pada awal Februari 1950
masih tetap disimpan oleh Kraton Kodriyah Pontianak.
Sultan Hamid II wafat pada 30 Maret 1978 di Jakarta dan dimakamkan di
pemakaman Keluarga Kesultanan Pontianak di Batulayang.Source URL: https://pokbongkoh.blogspot.com/2010/01/burung-garuda-burung-garuda-adalah.html
Visit Godo Bolet for Daily Updated Hairstyles Collection
0 comments:
Post a Comment