PERANCANGAN APLIKASI PENGUJIAN POLA KALIMAT BAHASA INDONESIA
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan mata kuliah
Metode Penelitian
Dosen : Dr. Munir
Disusun Oleh :
Marwan Saparwa
0608635
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU KOMPUTER
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN
ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2009
BAB I
PENDAHULUAN
Bahasa itu produk budaya, kelahiran dan perkembangannya sangat
dipengaruhi oleh berbagai faktor yang berada di sekelilingnya : letak
geografi, kondisi alam, kultur, sekap hidup, dinamika sosiologis
masyarakat pemakai, sejarah bangsa, dan karakteristik bahasanya itu
sendiri.
Kelahiran, pertumbuhan, dan perkembangan bahasa indonesia tidak lepas
dari berbagai faktor itu. Ia seperti aliran sungai. Mengalir
berkelak-kelok, bercampur dengan aliran sungai yang lain. Membentuk
kuala sendiri. Mungkin juga ada limbah pabrik masuk, hingga tercemar.
Tetapi ia terus mengalir sampai pada sebuah muara : bahasa bangsa.
Itulah bahasa Idonesia.
Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting. Karena merupakan
unit terkecil bahasa. Oleh karena itu, kalimat juga memegang peranan
penting dalam proses komunikasi. Kalimat merupakan suatu bentuk bahasa
yang digunakan oleh seseorang dalam menuangkan gagasan, ide, atau
pesan baik secara tulis maupun lisan. Kalimat mengandung pesan yang
akan disampaikan penulis kepada pembaca. Sebuah karangan terbentuk
dari susunan beberapa kalimat dalam bahasa tulis. Sebuah kalimat
mempunyai pola-pola tertentu. Semakin tinggi tingkat pengetahuan
seseorang, maka semakin komplek pula pola kalimat maupun kosa kata
yang digunakannya.
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan masyarakat tidak hanya bisa dilihat dari inovasi
teknologinya, tetapi juga dimensi interaktif komunikatifnya. Biasanya
kemampuan seseorang berkomunikasi dan mengemukakan gagasannya kepada
orang lain tidak dapat dilepaskan dari faktor budayanya. Interaksi
komunikatif merupakan ruang otonom karena tradisi budaya secara
historis dan relasi sosial diatur secara kelembagaan. Karena itu
perkembangan bahasa tergantung pada proses-proses sosial yang tidak
semuanya mengandung sifat bahasa, tetapi juga menjadi medium dominasi
dan kekuatan sosial.
Tetapi bagaimana dengan ketertarikan siswa-siswa sekarang terhadap
bahasa indonesia? Jawabannya dapat dilihat dari hasil pembelajaran
bahasa Indonesia. Beberapa pendapat dari guru mata pelajaran ini
mengatakan bahwa semakin melemahnya ketertarikan siswa terhadap
materi-materi pelajaran ini menyebabkan semakin menurunnya prestasi
siswa dalam mata pelajaran tersebut.
B. Identifikasi masalah
Penulis tertarik untuk mengangkat topik ini karena adanya beberapa
pendapat guru mata pelajaran bahasa indonesia tentang pentingnya
sebuah media bantu dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia pada
materi pola kalimat. Karena dirasa materi ini cukup penting dalam mata
pelajaran serta dapat di olah secara logikal. Selain itu, beberapa
mata pelajaran yang diaplikasikan dengan media ternyata lebih dapat
diserap dengan baik. Alasannya adalah karena dengan media, siswa
mempunyai ketertarikan pada materi pembelajaran. Untuk itulah penulis
merasa tertarik untuk merancang sebuah aplikasi dalam mata pelajaran
bahasa Indonesia yang secara umum jarang bersentuhan dengan
komputerisasi.
C. Batasan masalah
Merasa cakupan masalah dari topik ini cukup luas, maka penulis mencari
suatu titik pemanfaatan teknologi yang dapat diterapkan dalam membantu
peningkatan ketertarikan siswa terhadap mata pelajaran bahasa
indonesia. Yaitu dengan merancang sebuah aplikasi yang berhubungan
langsung dengan materi – materi mata pelajaran.
Perancangan aplikasi ini dibuat berdasarkan kebutuhan-kebutuhan khusus
yang terdapat dalam ruang lingkup terbatas, antara lain :
1. Materi pelajaran atau soal tes diinputkan ke dalam aplikasi
2. Siswa menjawab dengan aplikasi dan aplikasi mengoreksi jawaban
3. Terdapat interface yang disesuaikan dengan tingkat psikologi siswa
4. Berfokus pada sub materi yang di anggap dapat di aplikasikan
5. Lebih diutamakan untuk fungsi pengujian
D. Rumusan Masalah
Perancangan aplikasi ini terarah pada permasalahan yang ditemui antara lain :
1. Bagaimana meningkatkan ketertarikan siswa terhadap mata pelajaran
Bahasa Indonesia.
2. Bagaimana pengaruh aplikasi terhadap prestasi serta ketertarikan
siswa terhadap mata pelajaran Bahasa Indonesia.
E. Tujuan Penelitian
Aplikasi yang dirancang ini bertujuan untuk menigkatkan ketertarikan
siswa terhadap mata pelajaran Bahasa Indonesia. Sehingga dengan siswa
tertarik pada mata pelajaran yang berbasis komputer ini, maka
diharapkan siswa akan lebih sering berinteraksi dengan materi yang
diterapkan. Dan akhirnya dapat meningkatkan prestasi siswa khususnya
dalam mata pelajaran bahasa Indonesia.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Variasi Pola Kalimat Bahasa Indonesia
Sejumlah materi penting pembelajaran kalimat dalam pertimbangan
standar kompetensi mesti dikuasai pembelajar bahasa. Beberapa materi
itu diperas dari kompetensi kebahasaan yang mesti dikuasai pembelajar;
di antaranya (1) penguasaan kalimat aktif-pasif, (2) penguasaan
kalimat berdasarkkan kategori predikat, (3) penguasaan pola kalimat.
Penguasaan (mastery) pelajaran kalimat berdasar pada keempat pembagian
di atas menjadi sangat ampuh untuk memahami bahasa Indonesia. Tentu
saja penguasaan itu bukan tanpa syarat dan tanpa kekurangan karena
penguasaan morfologi menjadi syarat pemahaman pelajaran kalimat dan
penguasaan semantik menjadi pelengkap bagi penguasaan kalimat itu.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Dalam masalah yang di angkat disini, penelitian termasuk dalam jenis
rekayasa. Dimana permasalahan yang ditemui di lapangan yaitu kurangnya
minat siswa terhadap materi pembelajaran yang kemudian penulis
berusaha menyelesaikan atau membantu mengurangi kesulitan dengan cara
merancang sebuah aplikasi yang sebelumnya belum pernah ditemui
aplikasi yang sama.
B. Materi Pola Kalimat
Kalimat Aktif-Pasif
Pembahasan kalimat aktif-pasif akan berkaitan dengan verba dan verba
transitif. Dalam pembahasan kalimat aktif akan berhubungan dengan
objek karena objek berkaitan dengan verba transitif. Berikut ini
pembahasan ringkas berkenaan dengan hasil temuan pengajaran kalimat
aktif-pasif.
No. Aktif Pasif
1. Ia minum susu. Susu diminum olehnya.
Susu diminumnya.
2. Saya membeli buku. Buku dibeli oleh saya.
Buku saya beli.
3. Kami mencari mereka. Mereka dicari (oleh) kami.
Mereka kami cari.
4. Mereka mendapati kami. Kami didapati (oleh) mereka.
Kalimat Berdasarkan Kategori Kata
Pembahasan ringkas dari Chaer (1994) dan Parera (1988: 10) yang
menguraikan kalimat berdasarkan kategori kata. Parera (1988: 10)
menentukan ada lima pola dasar kalimat inti sebagai berikut.
No. Pola Contoh Kalimat
1. NP + NP Bapa bidan.
Babi binatang.
Bibi babu.
Beta buruh.
2. NP + AP Bandung sunyi.
Bajunya sempit.
Bartol sakit.
3. NP + VP Kakak berbaring.
Petani mengeluh.
4. NP + VP + NP Petani mencangkul kebun.
Kami belajar linguistik.
Kakak mengendong adik.
5. NP + VP + NP + NP Ibu membelikan adik boneka
Paman memberikan bibi rumah
Uraian Parera sebenarnya sangat menarik untuk dibahas. Namun dalam
kesempatan ini hanya akan dibahas pola dasar kalimat inti Badudu
(1990: 32). Temuan dalam penelitian ini lebih relevan dengan uraian
Badudu sebagai berikut.
No. Kategori Predikat Contoh Kalimat
1. Verba Kakak berbaring.
Petani mengeluh.
2. Nomina Bapa bidan.
Babi binatang.
Bibi babu.
Beta buruh.
3. Ajektiva Bandung sunyi.
Bajunya sempit.
Bartol sakit.
4. Numeralia Harganya seribu rupiah.
IPK-nya 3,60.
5. Preposisi Ia dari Bali.
Uang itu pada saya.
Bapak ke kantor.
Pola Kalimat
Sekalipun tata bahasa yang dipilih seorang pengajar bisa saja berbeda
dengan tata bahasa yang dipilih pengajar lain, tata bahasa yang
diajarkannya harus memenuhi kriteria ilmiah yaitu empiris. Empiris itu
berarti tata bahasa harus bisa dibuktikan secara ilmiah, oleh setiap
oraang, di setiap tempat dan pada setiap waktu.
Pengajaran fungsi kalimat merupakan pengetahuan standar yang diajarkan
dalam kelas-kelas bahasa bahkan mulai di sekolah dasar, sekolah
menengah, sampai perguruan tinggi. Berdasarkan pola dasarnya, Badudu
(1990: 32) mengungkapkan pola (1) S-P, (2) S-P-O, (3) S-P-Pel, (4)
S-P-K, (5) S-P-O-Pel, (6) S-P-O-Pel-K, (7) S-P-O-K, dan (8) S-P-Pel-K.
Kedelapan pola dasar itu, dapat diturunkan menjadi varian yang tak
terbatas sebagaimana dari 26 huruf latin diturunkan menjadi kata
tertulis bahasa Indonesia yang tak terbatas.
Contoh kalimat berdasarkan pola dasar Badudu (1990: 32) ialah sebagai berikut.
No. Pola Contoh Kalimat
1. S-P Dudi berenang.
Ia menangis.
Harimau binatang buas.
2. S-P-O Libi minum susu.
Binatang itu memanjat pohon.
3. S-P-Pel Ia menangis tersedu-sedu.
Adik bermain bola.
4. S-P-K Cincin itu terbuat dari emas.
Bapak pergi ke kantor.
5. S-P-O-Pel Saya sedang mencarikan adik saya pekerjaan.
Mereka menamai anak itu Sarah.
6. S-P-O-Pel-K Setiap pagi ibu membuatkan kami nasi goreng.
Ia mengirimi ibunya uang setiap bulan.
7. S-P-O-K Libi minum susu setiap pagi.
Binatang itu memanjat pohon untuk tidur.
8. S-P-Pel-K Ia menangis tersedu-sedu ketika mendengar berita itu.
Adik bermain bola di lapangan.
Banyak sumber yang mewakili teori fungsi kalimat bahasa Indonesia di
antaranya adalah buku Sugono (1986) dan Tata Bahasa Baku Bahasa
Indonesia (TBBBI) (1998), Ramlan (1981), Badudu (1990), Parera (1988)
dan Alisyahbana (1953).
C. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan dua teknik yang dirasa tepat untuk
mendapatkan data yang perlukan dalam pembahasan yaitu :
1. Teknik Observasi
Dilakukan dengan melihat langsung proses pembelajaran yang
dilaksanakan di lapangan.
2. Teknik wawancara
Data didapat dengan cara menemui serta memberikan beberapa pertanyaan
yang berhubungan dengan penyampaian serta pengujian materi Bahasa
Indonesia yang dilaksanakan pada pembelajaran sekarang kepada guru dan
siswa.
D. Analisis Aplikasi Pengujian Pola Kalimat Bahasa Indonesia
Melihat bentuk materi serta tingkat ketertarikan siswa terhadap
teknologi informasi dan komunikasi di waktu sekarang. Penulis berpikir
untuk menerapkan sistem komputerisasi ke dalam pembelajaran dan
khususnya pengujian untuk materi pola kalimat mata pelajaran Bahasa
Indonesia.
E. Perancangan Aplikasi
a. Pengguna
Aplikasi dirancang berdasarkan kebutuhan permasalahan dimana terdapat
dua user yang akan berinteraksi dengan aplikasi ini.
1. Kebutuhan untuk guru
Guru berwewenang untuk menginput materi serta bahan pengujian ke dalam
aplikasi. Sehingga dibutuhkan sebuah sistem database yang akan
menyimpan materi tersebut.
2. Kebutuhan untuk siswa
Sebagai objek dari pembelajaran, siswa merupakan user yang akan
menjadi target dari aplikasi ini, sehingga interface disesuaikan
dengan psikologi siswa. Kemudian aplikasi akan menyediakan materi
serta pengujian kepada pengguna yang berkedudukan sebagai siswa untuk
mengoreksi batas kemampuan siswa.
b. Sistem kerja
1. User akan di hadapkan pada form login. Dimana disini akan dibedakan
beberapa user privilege, yaitu administrator, guru dan siswa.
2. Jika login sebagai administrator, user dapat mengontrol semua
proses termasuk pengelolaan privilege itu sendiri.
3. Jika login sebagai guru, user berwewenang untuk mengelola database
soal serta materi.
4. Jika login sebagai siswa, user wewenang user terbatas pada membuka
materi, menggunakan fasilitas pengujian serta mengetahui batas
kemampuan terhadap materi.
5. Guru sebagai user pemateri, akan menginputkan data materi serta
pengujian kedalam database melalui interface aplikasi.
6. Sistem akan menyimpan data ke dalam database.
7. Proses pengujian berjalan dengan cara pencocokan antara jawaban
yang diinputkan siswa dengan data yang disimpan dalam database oleh
guru.
8. Sistem akan memberikan score atas jawaban siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Alisyahbana, S.T. (1953) Tata Bahasa Baru Bahasa Indonesia. Jakarta:
Pustaka Rakyat.
Alwasilah, A.C. (2002) Pokoknya Kualitatif: Dasar-dasar Merancang dan
Melakukan Penelitian Kualitatif. Bandung: Dunia Pustaka Jaya – Pusat
Studi Sunda. ISBN: 979-419-298-8.
Arikunto, S. (1999) Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Edisi Revisi.
Jakarta: PT Bumi Aksara. ISBN: 979-526-467-2.
Badudu, J.S. (1990) Buku Panduan Penulisan Tata Bahasa Indonesia untuk
Sekolah Menengah Pertama. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa-Depdikbud (diktat dalam penerbitan).
Brown, H.D. (1980) Principles of Language Learning and Teaching. New
Jersey: Prentice-Hall.
Marita Rusdiana, (2008) Pola Kalimat Bahasa Indonesia dalam Karangan
Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Kauman Tulungagun. Jakarta: Sastra
Indonesia – Fakultas Sastra UM.
Gunarso. 1998. Pemanfaatan Teknologi dalam Pengembangan Bahasa Indonesia.
Prosiding Seminar Kebahasaan Sidang Ke-37 MABBIMSource URL: https://pokbongkoh.blogspot.com/2010/01/proposal-skripsi-perancangan-aplikasi.html
Visit Godo Bolet for Daily Updated Hairstyles Collection
0 comments:
Post a Comment