FREE DOWNLOAD PICTURE
MORE INFO ABOUT WALLPAPER
Sunday, January 24, 2010

2. TEORI PENUNJANG

    TEORI PENUNJANG

    2.1. Finite State Automaton
    Secara umum representasi scanner dinyatakan dengan menyusun suatu
    diagram transisi atau transition diagram yang disebut finite automaton.
    Finite Automaton memiliki konsep sebagai bentuk yang paling sederhana
    dari peralatan komputerisasi abstrak. Meskipun teori finite automaton hanya
    berhubungan secara langsung dengan mesin-mesin sederhana, ini merupakan
    dasar penting dari banyak aplikasi baik konkrit maupun abstrak. Finite-state
    control dari suatu finite automaton juga merupakan inti dari begitu banyak
    peralatan komputer yang kompleks, salah satu di antaranya yaitu mesin Turing.
    Pengaplikasian finite automata dapat ditemukan pada algoritma-algoritma
    yang digunakan untuk pencocokan string pada perangkat lunak editor teks dan
    perangkat lunak pengecekan ejaan, serta dapat ditemui juga pada penganalisa
    sintaks yang digunakan oleh assemblers atau compilers. Meskipun finite automata
    pada umumnya dianggap sebagai peralatan komputer abstrak, ia juga banyak
    ditemui pada aplikasi-aplikasi non-komputer, seperti pengatur sinyal lampu lalu-
    lintas dan mesin vending.

    Automaton memiliki satu alur khusus dan unik untuk setiap kata yang akan
    dikenali atau diterima, Jika suatu alur berakhir pada suatu state yang disebut
    sebagai final state atau accepting state, maka kata yang ditelusuri tersebut
    dikatakan dikenali oleh automaton.
    Komponen dasar yang dimiliki oleh Finite Automaton adalah alphabet
    yaitu himpunan simbol/lambang yang dikenali. Himpunan alfabet diwakili dengan
    ∑, jika dan hanya jika ∑ merupakan himpunan simbol yang bersifat tetap dan
    bukan merupakan himpunan kosong. Contoh umum dari alphabet di sini adalah
    26 (dua puluh enam) huruf yang dikenali dalam bahasa Indonesia ataupun
    rangkaian karakter ASCII, yang merupakan rangkaian standar dari kode-kode
    komputer. Sedangkan sebuah word, yang disebut juga string atau sentence adalah
    rangkaian satu atau lebih alphabet yang telah dinyatakan sebelumnya. Rangkaian
    Page 2
    7
    word itu sendiri disebut bahasa (language), yang diwakili dengan L. Berikut ini
    adalah contoh alphabet beserta words yang dapat dibentuknya:
    • ∑ = {a, b}, maka contoh words yang dapat dibentuknya yaitu “aab”, “abab”,
    “a”, “bbbbbb”, dan lain-lain.
    • ∑ = {0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9}, maka contoh words yang dapat dibentuknya
    yaitu “26498098”, “100103”, “0000”, dan lain-lain.
    Lebih lanjut, concatenation adalah proses menggabungkan dua buah word
    menjadi satu word baru, yaitu yang terdiri dari rangkaian alphabet dari word
    pertama dan disambung dengan rangkaian alphabet dari word ke-dua.
    • ∑ = {a, b}, words x = “aaa” dan y = “bbb” dimana setiap a merupakan
    anggota himpunan ∑, a∈∑ dan setiap b anggota himpunan ∑, b∈∑. Maka
    gabungan atau concatenation x dan y, dinyatakan dengan x.y = “aaabbb”.
    Setelah memiliki pemahaman di atas, maka definisi dari sebuah Finite
    Automaton dapat ditetapkan sebagai suatu model matematis dari sebuah mesin
    yang menerima suatu rangkaian words tertentu yang mengandung alphabet ∑.
    Finite Automaton memiliki lima komponen, yaitu antara lain:
    a. ∑, merupakan himpunan alphabet input (himpunan simbol/lambang yang
    tetap dan bukan merupakan himpunan kosong)
    b. S, merupakan himpunan state yang tetap dan bukan merupakan himpunan
    kosong.
    c. S0, merupakan state awal (start state atau initial state), merupakan anggota
    dari S.
    d. δ, merupakan fungsi transisi antar state; δ: S x ∑ → S.
    e. F, merupakan himpunan state akhir (final state atau accepting state),
    merupakan sub-himpunan dari S.
    Secara visual, suatu bagan Finite Automaton diwakili dengan suatu graf
    berarah dengan rumus G=; dimana V=S dan E={ | s,t∈S, a∈∑ ∧
    δ(s,a) = t}. “V” merupakan himpunan verteks pada graf, “E” merupakan
    himpunan sisi pada graf yang pada dasarnya merupakan fungsi-fungsi transisi
    antara state yang satu ke state yang lain (state “s” dan “t”, yang masing-
    masingnya merupakan anggota dari “S”). Selain itu, setiap sisi graf diberi nama
    Page 3
    8
    dengan alphabet penghubung (alphabet “a”) antara dua verteks yang
    dihubungkannya.
    Pada umumnya, dalam suatu bagan Finite Automaton terdapat minimal
    satu state akhir. Verteks graf yang menunjukkan suatu state, tetapi bukan state
    akhir, dinyatakan dengan lingkaran , sedangkan yang menunjukkan suatu
    state akhir dinyatakan dengan lingkaran ganda , sisi graf yang menunjukkan
    fungsi transisi dinyatakan dengan tanda panah
    .
    Jadi suatu state dapat menjadi asal dan tujuan dalam suatu fungsi transisi
    yang melibatkan dua buah state. Ditinjau dari sudut pandang state asal, maka
    setiap state (kecuali state akhir) pasti menjadi state asal dan memiliki fungsi
    transisi ke state yang lain, sedangkan state akhir dapat tidak memiliki fungsi
    transisi ke state yang lain. Ditinjau dari sudut pandang state tujuan, maka setiap
    state (kecuali state awal) pasti menjadi state tujuan.
    Finite automaton dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
    - NFA (Nondeterministic Finite Automaton)
    - DFA (Deterministic Finite Automaton)
    2.1.1. NFA (Nondeterministic Finite Automaton)
    Pada NFA terdapat kemungkinan lebih dari 1 transisi yang keluar dari
    sebuah state dengan sumber input yang sama. Berikut ini adalah contoh NFA
    Gambar 2.1 Bagan NFA yang menerima aa* | bb* [1]
    Page 4
    9
    Berikut ini adalah tabel transisi NFA:
    Tabel 2.1. Tabel Transisi NFA (aa* | bb*)
    δ
    λ
    a
    B
    0
    1,3
    -
    -
    1
    -
    2
    -
    2
    -
    2
    -
    3
    -
    -
    4
    4
    -
    -
    4
    Keterangan:
    Bagan pada Gambar 2.1. di atas sudah merupakan bagan NFA, karena ada state
    asal yang memiliki tujuan ke lebih dari satu state tujuan dengan alphabet
    penghubungan yang sama (λ).
    Pada gambar diatas state 0 sebagai start state dan state 2 serta state 4
    adalah final state. Disini digambarkan NFA menerima suatu input berupa aa* |
    bb*. Suatu string “aaa” akan diterima dengan melalui state 0,1,2,2, dan 2. atau
    bila NFA menerima string “bbbb” maka akan melalui state 0,3,4,4,4, dan 4. NFA
    mempunyai kelebihan dapat melakukan backtracking, namun aksesnya lebih
    lambat dibandingkan dengan DFA (Deterministic Finite Automaton).
    2.1.2. DFA (Deterministic Finite Automaton)
    Pada suatu NFA, suatu state dapat memiliki tujuan ke beberapa state yang
    berbeda dengan alphabet penghubung yang sama. Akan tetapi, hal ini tidak
    diperbolehkan pada suatu DFA. Untuk menyederhanakan suatu NFA menjadi
    suatu DFA dipergunakan Tabel Transisi yang memiliki kolom berupa variasi
    alphabet yang diterima dan baris berupa nama-nama state asal. Sedangkan titik
    temu antara suatu kolom dan baris diisi dengan nama-nama state tujuan dari state
    asal yang tertera pada bagian baris dengan alphabet penghubung yang tertera pada
    bagian kolom. Berikut ini adalah contoh suatu DFA yang akan mengenali suatu
    bilangan cacah.
    Page 5
    10
    • DFA Bilangan Cacah = <∑, S, S0, F>
    ∑ = {0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9}
    S = {S0, S1, S2}
    S0 = S0
    F = {S1, S2}
    Berikut ini adalah bagan DFA untuk Bilangan Cacah:
    Gambar 2.2. Bagan DFA Bilangan Cacah [3]
    Berikut ini adalah tabel transisi DFA untuk Bilangan Cacah:
    Tabel 2.2. Tabel Transisi DFA Bilangan Cacah [3]
    δ
    0
    1..9
    S0
    S1
    S2
    S1
    -
    -
    S2
    S2
    S2
    Keterangan:
    Bagan pada Gambar 2.2. di atas sudah merupakan bagan DFA yang benar
    karena tidak ada state asal yang memiliki tujuan ke lebih dari satu state tujuan
    dengan alphabet penghubungan yang sama.
    2.2. Parsing Algorithm
    Secara umum, analisa struktur secara sintaksis dilakukan pada tahap
    parsing. Yang merepresentasikan struktur tersebut adalah Context Free Grammar.
    Output dari parser adalah representasi dari parse tree untuk sederetan token yang
    Page 6
    11
    dihasilkan scanner. Parsing algorithm dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu Top-
    Down parser dan Bottom-Up parser.
    2.2.1 Context Free Grammar
    Untuk merepresentasikan sintaks bahasa dikenal suatu notasi yang disebut
    Context Free Grammar (CFG), dengan adanya CFG maka memungkinkan untuk
    membentuk sebuah pohon parser (parse tree). CFG adalah satu dari empat tipe
    grammar (tata bahasa) yang ditentukan oleh Noam Chomsky (MIT) pada tahun
    1950.
    CFG memiliki komponen-komponen sebagai berikut:
    a. Terminals.
    Terminals adalah simbol dasar yang menjadi pembentuk string –disebut juga
    word. Terminal dikenal juga dengan istilah ‘token’.
    b. Nonterminals.
    Nonterminal adalah variabel sintaksis yang menunjukkan kumpulan string.
    Nonterminal memerlukan sekumpulan string yang membantu menentukan
    language yang dihasilkan oleh grammar.
    c. Start symbol.
    Dalam sebuah grammar, salah satu nonterminal berfungsi sebagai start
    symbol, dan kumpulan string yang ditunjukkannya adalah language yang
    ditentukan oleh grammar.
    d. Productions.
    Productions pada sebuah grammar berfungsi untuk menentukan cara-cara
    dimana terminals dan nonterminals dapat dikombinasikan untuk membentuk
    string. Tiap productions terdiri atas sebuah nonterminal, yang diikuti oleh
    tanda panah (terkadang simbol ::= digunakan untuk menggantikan tanda
    panah), lalu diikuti oleh sebuah string yang terdiri atas nonterminals dan/atau
    terminals.
    Berikut ini adalah contoh grammar dengan productions untuk ekspresi
    aritmetik sederhana:
    expr → expr op expr
    expr → ( expr )
    expr → – expr
    Page 7
    12
    expr → id
    op → +
    op → –
    op → *
    op → /
    Keterangan:
    Pada productions ini, yang termasuk dalam simbol nonterminal adalah expr dan
    op, selain itu expr juga berlaku sebagai start symbol. Sedangkan simbol
    terminalnya adalah id, +, –, *, /, (, dan )
    2.2.2. Top-Down Parser
    Top-Down Parser membangun parse tree dengan dimulai dari root
    kemudian membangun node-node dari parse tree secara preorder. Salah satu
    bentuk umum top-down parser adalah recursive-descent parser, dimana masih
    menggunakan backtracking. Bagaimanapun, bactracking parser tidaklah sering
    ditemui. Hal ini dikarenakan backtracking jarang diperlukan untuk mem-parse
    konstruksi bahasa pemrograman. Kasus khusus recursive-descent parser adalah
    predictive parser, dimana predictive parser merupakan salah satu recursive-
    descent parser yang tidak menggunakan backtracking.
    2.2.2.1. Predictive parser
    Untuk membuat sebuah predictive parsers, simbol input sekarang, a dan
    nonterminal A haruslah dikembangkan, dimana salah satu alternatif dari produksi
    A → α1 | α2 | … | αn adalah alternatif khusus yang menderivasikan sebuah string
    yang dimulai dengan a, alternatif yang tepat haruslah diperkirakan dengan
    melihat hanya pada simbol pertama yang diderivasikannya. Sebagai contoh, jika
    kita memiliki produksi
    stmt → if expr then stmt else stmt
    | while expr do stmt
    | begin stmt end
    maka keyword if, while, dan begin memberitahu kita mana alternatif yang hanya
    satu yang dapat berhasil jika kita mencari sebuah pernyataan.
    Untuk parser, diagram transisi dibuat untuk masing-masing nonterminal.
    Label pada ujung diagram transisi adalah token (terminal) dan nonterminal.
    Page 8
    13
    Sebuah transisi pada sebuah token (terminal) berarti kita harus mengambil transisi
    tersebut jika token tersebut adalah simbol input berikutnya. Sebuah transisi pada
    sebuah nonterminal A dipanggil oleh sebuah prosedur untuk A.
    Untuk membuat diagram transisi sebuah predictive parser dari sebuah
    grammar, pertama-tama adalah mengurangi rekursi di sebelah kiri dari grammar
    dan kemudian faktor sebelah kiri dari grammar. Kemudian untuk tiap nonterminal
    A dilakukan hal berikut ini:
    a. Buat sebuah initial dan final state.
    b. Untuk tiap produksi A → X1 X2 … Xn , buat sebuah garis dari initial ke
    final state, dengan garis berlabel X1, X2, …, Xn.
    Sebuah program predictive parsing berdasarkan pada sebuah diagram
    transisi bertujuan untuk mencocokkan simbol terminal dengan input dan
    memanggil sebuah prosedur disaat harus diikuti dengan sebuah garis berlabel
    nonterminal. Pendekatan tersebut akan berhasil dengan catatan tidak ada
    nondeterminan, dengan kata lain tidak ada lebih dari satu transisi untuk satu input.
    Sebagai contoh, kita memiliki grammar berikut ini:
    E → T E’
    E’ → + T E’
    T → F T’
    T’ → * F T |
    F → ( E ) | id
    maka diagram transisi dari grammar diatas adalah sebagai berikut:
    Gambar 2.3 Diagram Transisi [1]
    Page 9
    14
    2.2.2.2. Nonrecursive predictive parser
    Sebuah predictive parser memiliki sebuah input buffer, sebuah stack,
    sebuah parsing table dan sebuah output stream. Input buffer berisi string yang
    akan di-parsing, yang diikuti tanda $, simbol yang digunakan sebagai right
    endmarker untuk menandakan akhir dari string input. Stack berisi sederet symbol
    grammar dengan $ pada bagian paling bawah, yang menunjukkan bagian paling
    bawah stack. Mula-mula, stack berisi start symbol dari grammar di atas tanda $.
    Parsing table adalah array dua dimensi M[A,a], dimana A adalah nonterminal
    dan a adalah terminal atau tanda $.
    Konstruksi sebuah predictive parser ditambah dua buah fungsi yang
    berkaitan dengan sebuah grammar, G. Fungsi-fungsi tersebut, fungsi First dan
    fungsi Follow, memungkinkan kita untuk mengisi isian pada sebuah predictive
    parsing table untuk G, kapanpun memungkinkan.
    2.2.3. Bottom-Up Parser
    Bottom-Up Parser membangun parse tree dimulai dari bawah dan naik
    sampai ke root. Langkah-langkah Bottom-Up Parser dapat kita lihat pada contoh
    berikut ini, misalnya terdapat grammar berikut ini:
    S → aABe
    A → aBc | b
    B → d
    Sentence abbcde dapat menjadi S dengan langkah-langkah berikut ini:
    abbcde
    aAbcde
    aAde
    aABe
    S
    Keterangan:
    abbcde kita scan untuk mencari substring yang cocok pada bagian kanan beberapa
    production. Setelah menemukannya, kita gantikan dengan substring pada bagian
    kiri production yang cocok itu. Langkah tersebut terus diulang sampai sentence
    abbcde menjadi S.
    Page 10
    15
    2.3. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia
    Tatabahasa Indonesia terdiri atas tiga unsur, yaitu fonologi, morfologi,
    dan sintaksis. Namun, dalam tugas akhir ini hanya akan dibahas mengenai
    morfologi dan sintaksis.
    2.3.1. Morfologi
    Bagian dari tatabahasa yang membahas bentuk kata disebut morfologi.
    Didalam morfologi dikenal istilah morfem, dimana morfem adalah kesatuan yang
    ikut serta dalam pembentukkan kata dan yang dapat dibedakan artinya. Morfem
    sendiri berasal dari kata morphe yang berarti ‘bentuk’, dan akhiran -ema yang
    berarti ‘yang mengandung arti’. Dalam bahasa Indonesia kita mendapati dua
    macam morfem, yaitu morfem dasar atau morfem bebas seperti kerja, puas bapa,
    kayu,dan lain-lain; serta morfem terikat seperti pe-, -an, pe-an, ter-, ber-, me-, dan
    lain-lain. Morfem bebas bisa langsung membina sebuah kalimat, sebaliknya
    morfem terikat tidak dapat berdiri sendiri, harus diikatkan dengan morfem bebas
    terlebih dahulu. Dalam tatabahasa Indonesia, morfem dasar atau morfem bebas
    disebut kata dasar, sedangkan morfem terikat disebut imbuhan.
    Selain istilah morfem, terdapat istilah alomorf. Alomorf adalah variasi
    bentuk dari suatu morfem disebabkan oleh pengaruh lingkungan yang
    dimasukinya. Misalnya morfem ber- dalam realisasinya dapat mengambil
    bermacam-macam bentuk: ber-, be-, bel-. Dalam morfologi dibicarakan
    bagaimana hubungan antara morfem dengan morfem, antara morfem dengan
    alomorf, serta bagaimana menggabungkan morfem-morfem itu untuk membentuk
    suatu kata.
    Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, morfem dibedakan menjadi
    dua, yaitu morfem bebas dan morfem terikat. Morfem terikat dalam tatabahasa
    Indonesia dapat dibagi lagi atas empat macam berdasarkan tempat terikatnya pada
    sebuah morfem dasar, yaitu awalan (prefiks), sisipan (infiks), akhiran (sufiks), dan
    konfiks, dimana konfiks adalah gabungan dari dua atau lebih dari ketiga macam
    morfem terikat lain yang bersama-sama membentuk suatu kesatuan arti.
    Page 11
    16
    2.3.1.1. Kata
    Kata adalah kesatuan-kesatuan terkecil yang diperoleh sesudah sebuah
    kalimat dibagi atas bagian-bagiannya, dan mengandung suatu ide. Suatu morfem
    bebas sudah merupakan suatu kata, tetapi sebaliknya konsep tentang kata tidak
    hanya meliputi morfem bebas melainkan juga semua bentuk gabungan antara
    morfem bebas dan morfem terikat, atau morfem dasar dengan morfem dasar. Kata
    berdasarkan bentuknya dapat dibagi menjadi:
    a. Kata dasar, umumnya terdiri atas dua suku kata, misalnya rumah, lari, nasi dan
    sebagainya.
    b. Kata berimbuhan, yang dapat dibagi lagi menjadi kata yang berawalan, kata
    yang berakhiran, kata yang bersisipan dan kata yang berkonfiks.
    c. Kata ulang
    d. Kata majemuk
    Pembagian jenis kata:
    - Kata benda (nomina)
    Kata benda adalah nama dari semua benda dan segala yang dibendakan.
    Dalam bahasa Indonesia ada nomina yang terdiri atas kata dasar (satu morfem)
    yang disebut nomina dasar dan ada yang terdiri atas dua morfem atau lebih
    yang disebut nomina turunan. Nomina turunan dibentuk dari nomina dasar
    atau kategori kata yang lain, khususnya verba dan adjektiva. Selain itu, ada
    pula kata lain seperti numeralia dan konjungsi, tetapi jumlahnya tidak banyak.
    Umumnya nomina turunan dibentuk dengan menambahkan prefiks, sufiks
    atau konfiks pada bentuk dasar (umumnya bentuk dasar yang diturunkan dari
    verba atau verba turunan). Sehingga kita akan memperoleh nomina turunan
    seperti pembeli, pembelian dan sebagainya.
    - Kata kerja (verba)
    Kata kerja adalah semua kata yang menyatakan perbuatan atau laku. Bahasa
    Indonesia memiliki dua macam bentuk verba, yakni verba asal, verba yang
    dapat berdiri sendiri tanpa afik dalam konteks sintaksis dan verba turunan,
    verba yang dibentuk dengan menambahkan afiks pada dasar kata atau
    kelompok kata. Apabila suatu kata kerja menghendaki adanya suatu pelengkap
    maka disebut kata kerja transitif, misalnya memukul, menangkap, melihat,
    Page 12
    17
    mendapat dan sebagainya. Sebaliknya jika tidak memerlukan suatu pelengkap
    maka disebut kata kerja intransitif, misalnya: menangis, meninggal, berjalan,
    berdiri dan sebagainya.
    - Kata sifat (adjektiva)
    Kata sifat adalah kata yang dipakai untuk mengungkapkan sifat atau keadaan
    orang, benda, atau binatang.
    - Kata keterangan (adverbia)
    Kata keterangan adalah kata-kata yang memberi keterangan tentang kata kerja,
    kata sifat, kata keterangan, kata bilangan dan seluruh kalimat.
    - Kata ganti (pronomina)
    Kata ganti adalah segala kata yang digunakan untuk menggantikan kata benda
    atau yang dibendakan.
    - Kata bilangan (numeralia)
    Kata bilangan adalah kata yang menyatakan jumlah benda atau jumlah
    kumpulan atau urutan tempat dari nama-nama benda.
    - Kata depan (preposisi)
    Kata depan adalah kata yang merangkaikan kata-kata atau bagian-bagian
    kalimat. Kata depan yang terpenting dalam bahasa Indonesia adalah di, ke,
    dari, pada. Selain itu ada beberapa kata depan yang menduduki bermacam-
    macam fungsi yang istimewa, antara lain akan, dengan, atas, antara.
    - Kata sambung (konjungsi)
    Kata sambung adalah kata yang menghubungkan kata-kata, bagian-bagian
    kalimat, atau menghubungkan kalimat-kalimat.
    2.3.1.2. Imbuhan (Afiks)
    Imbuhan terbagi atas:
    a. Awalan (Prefiks).
    Awalan adalah suatu unsur struktural yang diikatkan di depan sebuah kata
    dasar atau bentuk dasar. Yang dimaksud disini adalah hubungan antar awalan dan
    kata dasar adalah hubungan struktural, yaitu bahwa semua unsur (awalan dan
    kata dasar) merupakan bagian dari kata turunan (kata yang berawalan).
    Page 13
    18
    Yang termasuk di dalam awalan adalah ber-, me-, pe-, per-, di-, ke-, ter-
    dan se-. Didalam menambahkan awalan pada suatu bentuk dasar, ada suatu proses
    yang terkadang ikut andil didalamnya, proses yang dimaksud adalah proses
    nasalisasi. Proses nasalisasi inilah yang akan menyebabkan bervariasinya bentuk
    awalan, bentuk-bentuk variasi itu disebut dengan Alomorf.
    Untuk awalan ber- terdapat tiga macam bentuk yaitu be-, ber-, dan bel-.
    Awalan me- dan pe- memiliki bentuk yang lebih banyak lagi karena mengalami
    proses nasalisasi. Bentuk awalan me- antara lain me-, mem-, men-, meng-, meny-,
    dan menge- sedangkan bentuk awalan per- antara lain pe-, per-, pem-, pen-, peng-,
    peny-, dan penge-. Sedangkan untuk bentuk awalan lainnya tidak mengalami
    perubahan bentuk setelah ditambahkan pada kata dasar.
    b. Sisipan (Infiks).
    Sisipan adalah semacam morfem terikat yang disisipkan pada sebuah kata
    antara konsonan pertama dengan vokal pertama. Jenis morfem ini pemakaiannya
    terbatas pada beberapa kata saja. Sisipan yang terdapat dalam bahasa Indonesia
    adalah -el-, -er-, dan -em-.
    c. Akhiran (Sufiks).
    Akhiran adalah semacam morfem terikat yang dilekatkan di belakang
    suatu morfem dasar. Macam-macam akhiran yang terdapat dalam bahasa
    Indonesia adalah akhiran -an, -kan, -i.
    d. Konfiks.
    Konfiks adalah gabungan prefiks dan sufiks yang mengapit kata dasar dan
    membentuk satu kesatuan, awalan dan akhiran dilekatkan secara serentak pada
    kata dasar, selain itu pemenggalan salah satu afiks tidak akan meninggalkan
    bentuk yang masih berwujud kata yang maknanya masih dapat ditelusuri. Yang
    termasuk konfiks adalah ke-an dan per-an.
    e. Gabungan imbuhan.
    Gabungan imbuhan adalah pemakaian beberapa imbuhan sekaligus pada
    suatu kata dasar, yang masing-masing mempertahankan arti dan fungsinya.
    Imbuhan-imbuhan yang biasa dipakai bersama-sama adalah me-kan, di-kan, mem-
    per-kan, di-per-kan, mem-per-i, di-per-i, ber-kan, dan ber-an.
    Page 14
    19
    Bentuk-bentuk alomorf dari imbuhan-imbuhan diatas dapat kita lihat pada
    tabel berikut ini:
    Tabel 2.3. Tabel Bentuk Alomorf dari Imbuhan
    Imbuhan
    Alomorf
    be-
    bel-
    1. be-
    ber-
    me-
    mem-
    men-
    meng-
    menge-
    2. meN-
    meny-
    pe-
    3. peN-
    pem-
    pen-
    peng-
    penge-
    peny-
    per-
    te-
    tel-
    4. ter-
    ter-
    Keterangan:
    Pada tabel diatas morfem pe- dan me- selain mempunyai bentuk alomorf sendiri
    juga mengalami nasalisasi yang menyebabkan bentuk alomorf-nya bertambah.
    Data tabel diperoleh dari referensi Tata Bahasa Indonesia halaman 94-106.
    2.3.1.3. Nasalisasi
    Nasalisasi adalah proses merubah atau memberi nasal pada fonem-fonem.
    Dalam menasalkan suatu fonem haruslah mengikuti kaidah-kaidah tertentu. Tiap
    fonem yang dinasalkan harus mengambil nasal yang homorgan, maksudnya nasal
    yang mempunyai articulator dan titik artikulasi yang sama dengan fonem yang
    dinasalkan itu. Misalnya p dan b harus mengambil nasal m (karena sama-sama
    bilabial), t dan d harus mengambil nasal n (karena sama-sama dental), k dan g
    harus mengambil nasal ng (karena sama-sama velar) dan sebagainya. Nasalisasi
    hanya berlangsung pada kata-kata dasar, atau yang dianggap kata dasar.
    Page 15
    20
    Dalam proses nasalisasi terdapat konsonan yang mengalami peluluhan dan
    ada juga yang tidak setelah mengalami nasalisasi. Hal ini terjadi dikarenakan
    adanya konsonan bersuara dan konsonan tidak bersuara, konsonan yang bersuara
    tidak akan mengalami peluluhan setelah proses nasalisasi karena bersifat sama
    dengan konsonan nasal (bersuara), sebaliknya konsonan tidak bersuara harus
    disesuaikan dengan fonem nasal yang bersuara. Yang termasuk fonem-fonem
    bersuara adalah b, d, g, dan j. Sedangkan fonem yang tidak bersuara adalah p, t, k,
    dan s. Selain itu Fonem-fonem y, r, l, dan w dianggap mengalami proses
    nasalisasi juga, tetapi nasalisasi yang zero (tidak ada). Sedangkan kata-kata yang
    dimulai dengan vokal atau fonem /h/ akan mengambil nasal ng. Keseluruhannya
    dapat kita lihat pada tabel berikut ini:
    Tabel 2.4. Tabel Nasalisasi
    Fonem awal
    Nasalisasi
    Keterangan
    1. /b/,/f/,/p/
    m
    fonem /p/ dapat mengalami
    peluluhan
    2. /c/,/d/,/j/,/t/
    n
    fonem /t/ dapat mengalami
    peluluhan
    3. /a/,/e/,/g/,/h/,/i/,/k/,/o/,/u/
    ng
    fonem /k/ dapat mengalami
    peluluhan
    4. /s/
    ny
    fonem /s/ dapat
    mengalami peluluhan
    5. /m/,/n/,/ng//ny/,/l/,/r/,/y/,/w/ tidak ada
    Keterangan:
    Data tabel diperoleh dari referensi Tata Bahasa Indonesia halaman55-57.
    Pada prinsipnya, proses peluluhan hanya berlaku pada kata-kata dasar,
    bukan pada afiks. Demikian juga kata-kata asing yang terasa masih asing, tetap
    mempertahankan konsonan-konsonan tak bersuara untuk menjaga jangan sampai
    menimbulkan salah paham. Misalnya saja kata-kata asing sabot, koordinir yang
    tetap mempertahankan fonem awalnya walaupun fonem itu tidak bersuara.
    Sedangkan untuk kata yang fonem awalnya /p/, dimana fonem tersebut
    merupakan fonem awal dari penambahan imbuhan (per) maka fonem /p/ juga
    tidak luluh meskipun fonem /p/ merupakan fonem tidak bersuara.
    Page 16
    21
    2.3.2. Sintaksis
    Sintaksis adalah bagian dari tatabahasa yang memperlajari dasar-dasar dan
    proses-proses pembentukan kalimat dalam suatu bahasa. Setiap bahasa memiliki
    sistem khusus untuk mengikat kata atau kelompok kata ke dalam suatu gerak yang
    dinamis. Sintaksis bahasa haruslah merupakan perumusan dari berbagai macam
    gejala susun-peluk kata-kata dalam suatu bahasa. Sebab itu tidak dibenarkan
    menerapkan sintaksis suatu bahasa pada bahasa lain. Berdasarkan strukturnya,
    frasa dan klausa serta kalimat termasuk dalam sintaksis.
    2.3.2.1. Frasa dan Klausa
    Frasa adalah suatu konstruksi yang terdiri dari dua kata atau lebih yang
    membentuk suatu kesatuan. Dimana kesatuan itu dapat menimbulkan makna baru
    yang sebelumnya belum ada. Sebaliknya klausa adalah suatu konstruksi yang di
    dalamnya terdapat beberapa kata yang mengandung hubungan fungsional, yang
    daalam tatabahasa lama dikenal dengan pengertian subyek, predikat, obyek dan
    keterangan-keterangan. Sebuah klausa sekurang-kurangnya harus mengandung
    satu subyek, satu predikat, dan secara fakultatif satu obyek. Misalnya:
    - Saya menyanyikan sebuah lagu.
    - Adik membaca buku.
    2.3.2.2 Kalimat
    Kalimat adalah satuan kumpulan kata yang terkecil dari suatu ujaran atau
    teks (wacana) yang mengandung pikiran yang lengkap/utuh secara
    ketatabahasaan. Karena itu wacana baru terbentuk jika ada kalimat yang letaknya
    berurutan dan berdasarkan kaidah kewacanaan tertentu. Dalam wujud tulisan
    berhuruf Latin, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda
    titik (.), tanda tanya (?), dan tanda seru (!) yang sepadan dengan intonasi selesai;
    dan sementara itu didalam kalimat terdapat berbagai tanda baca yang berupa
    spasi, koma, titik koma, titik dua, dan atau sepasang garis pendek yang mengapit
    bentuk tertentu, dimana tanda baca tersebut sepadan dengan jeda.
    Apabila dilihat dari segi bentuk sintaksisnya, kalimat terdiri atas bagian-
    bagian yang dapat dibedakan berdasarkan statusnya sebagai unsur pembentuk
    Page 17
    22
    yang inti dan yang bukan-inti. Bagian inti adalah bagian kalimat yang tidak dapat
    dihilangkan, sedangkan bagian bukan-inti adalah bagian yang dapat dihilangkan.
    Kalimat yang terdiri atas satu kesatuan bagian inti, baik dengan maupun tanpa
    bagian bukan-inti, disebut dengan kalimat tunggal.
    Dalam menentukan kalimat tunggal, pola kalimat mengambil peranan
    yang sangat penting. Apabila suatu kalimat hanya mengandung satu kalimat,
    sedangkan perluasannya tidak menimbulkan pola yang baru maka kalimat tersebut
    disebut kalimat tunggal. Dengan kata lain kalimat tunggal adalah kalimat yang
    hanya terdiri dari dua unsur inti dan boleh diperluas dengan satu atau lebih unsur-
    unsur tambahan, asal unsur-unsur tambahan tidak boleh membentuk pola yang
    baru. Berikut ini adalah contoh kalimat tunggal:
    (1) Kami kemarin sore mendatangi pertemuan itu.
    (2) Kami mendatangi pertemuan itu.
    Kalimat (1) terdiri atas empat bagian, yaitu (i) kami, (ii) kemarin sore, (iii)
    mendatangi dan (iv) pertemuan itu. Dari keempat bagian itu, hanya bagian (ii)
    yang dapat dihilangkan, sedangkan yang lain tidak. Sehingga kita dapat
    mempunyai kalimat (2). Dengan demikian, kemarin sore bukan bagian inti
    sedangkan ketiga yang lain bagian inti. Kalimat (1) dan (2) sama-sama merupakan
    kalimat tunggal, hanya saja kalimat (1) terdiri atas bagian inti dan bukan-inti
    sedangkan kalimat (2) hanya terdiri atas bagian inti.
    Selain itu, kalimat dapat pula terdiri atas lebih dari satu bagian inti, baik
    dengan maupun tanpa bagian bukan-inti. Dengan kata lain perluasan perluasan
    mengakibatkan pembentukan pola kalimat yang baru. Kalimat yang demikian itu
    disebut kalimat majemuk. Dilihat dari sudut pembentukannya, kalimat majemuk
    dapat dikatakan berasal dari dua kalimat tunggal atau lebih. Selain itu, kalimat-
    kalimat tunggal yang diperluas sekian macam hingga unsure-unsur baru itu
    membentuk satu atau lebih pola kalimat lagi. Dalam hal itu kalimat tunggal
    dipandang sebagai unsur dan disebut klausa. Berikut ini adalah contoh kalimat
    majemuk:
    Erika sedang belajar dan adiknya sedang menjahit.
    Page 18
    23
    Kalimat majemuk diatas dibentuk dari dua bagian inti, yaitu (i) Erika sedang
    belajar, dan (ii) adiknya sedang menjahit. Kedua bagian inti tersebut digabungkan
    dengan kata sambung (konjungsi) dan.
    Kalimat dapat dibedakan menjadi bermacam-macam kalimat. Hal ini
    dikarenakan perbedaan situasi akan menghasilkan tanggapan yang berbeda pula
    yang kemudian disalurkan dengan perantaraan bentuk bahasa yang harus
    mencerminkan kembali situasi tersebut. Oleh karena itu bentuk-bentuk bahasa,
    dalam hal ini kalimat, dapat dibeda-bedakan berdasarkan perbedaan situasi dan
    bentuk-bentuk khusus yang digunakan. Berdasarkan macamnya, kalimat tunggal
    dapat digolongkan atas:
    - Kalimat berita
    Kalimat berita adalah kalimat yang mendukung suatu pengungkapan
    peristiwa atau kejadian. Ciri-ciri kalimat berita adalah intonasi yang
    digunakan adalah intonasi yang netral, tidak ada suatu bagian yang lebih
    dipentingkan dari yang lain. Susunan kalimat tidak dapat dijadikan ciri-ciri
    karena susunannya hampir sama saja dengan susunan kalimat-kalimat lain.
    - Kalimat tanya
    Kalimat tanya adalah kalimat yang isinya menanyakan sesuatu atau
    seseorang. Pada umumnya kalimat Tanya menghendaki suatu jawaban atas
    isi pertanyaan tersebut. Tetapi ada pula pertanyaan yang sama sekali tidak
    menghendaki jawaban, pertanyaan semacam ini disebut pertanyaaan retoris.
    Biasanya pertanyaan retoris dipakai dalam pidato-pidato atau percakapan-
    percakapan lain dimana pendengar sudah mengetahui atau dianggap sudah
    mengetahui jawabannya. Ciri-ciri kalimat tanya adalah sebagai berikut:
    a. Intonasi yang digunakan adalah intonasi tanya.
    b. Sering mempergunakan kata tanya atau dapat pula menggunakan
    partikel tanya –kah.
    - Kalimat perintah
    Kalimat perintah adalah kalimat yang maknanya memberikan perintah untuk
    melakukan sesuatu. Ciri-ciri kalimat perintah:
    a. Intonasi yang digunakan adalah intonasi keras.
    Page 19
    24
    b. Kata kerja yang mendukung isi kalimat perintah itu biasanya merupakan
    kata dasar.
    c. Menggunakan partikel pengeras –lah.
    Selain macam kalimat diatas, kalimat juga dapat dibedakan menjadi
    bermacam-macam dilihat dari segi tinjauannya. Dilihat dari segi pelakunya,
    kalimat dapat dibedakan menjadi kalimat aktif dan kalimat tidak aktif. Kalimat
    aktif adalah kalimat yang subjeknya menjadi pelaku tindakan yang disebut dalam
    atau diterangkan oleh predikat. Sedangkan kalimat pasif adalah kalimat yang
    subjeknya menjadi objek dan dikenai tindakan yang disebut pada predikat.
    Berikut ini contoh kalimat aktif dan pasif:
    (3) Amat menangkap ayam.
    (4) Ayam ditangkap oleh Amat.
    Dalam kalimat (3), Amat berperan sebagai subjek yang melakukan tindakan yang
    diterangkan oleh predikat, yaitu menangkap. Sedangkan pada kalimat (4), Ayam
    yang merupakan subyek yang menjadi obyek dari tindakan yang disebut pada
    predikat.
    Source URL: http://pokbongkoh.blogspot.com/2010/01/
    Visit Godo Bolet for Daily Updated Hairstyles Collection
Friday, January 22, 2010

Sistem Presisi Piramida

    Sistem Presisi Piramida





    Pakai Hitungan Rinci Mirip Matematika

    BERBICARA bangunan-bangunan ajaib di dunia, tidak lengkap tanpa membicarakan piramida. Bangunan yang populer di dunia film itu juga memiliki beberapa rahasia dan teka-teki yang menarik para peneliti dunia. Apa yang membuat bangunan tersebut sangat menarik untuk diteliti?

    Yang pertama tentu saja bentuknya. Piramida memiliki karakteristik bentuk bangunan yang mengerucut di bagian atas. Bagian dasarnya bisa berbentuk apa saja. Bisa segi empat, segi tiga, atau segi enam.

    Namun, yang paling terkenal adalah struktur piramida yang terdapat di Mesir. Yaitu, bentuk dasar segi empat dengan mengerucut di bagian atas. Dengan desain seperti itu, susunan berat bangunan tersebut tertata rapi dari bawah ke atas.

    Susunan material yang semakin ke atas semakin sedikit membuat beratnya semakin ke atas semakin ringan. Posisi dasar yang lebih berat membuatnya mampu menopang bangunan dengan lebih kuat. Prinsip seperti itulah yang digunakan hingga saat ini dalam membuat fondasi bangunan.

    Berdasar pengamatan arkeolog, pembuatan piramida diawali pada zaman dinasti ke-4 Kerajaan Mesir, yaitu saat Raja Cheops/Khufu. Kala itu diperkirakan 2000 SM.

    Teka-teki terus membayangi benak para arkeolog, arsitek, serta ahli konstruksi bangunan. Bagaimana bisa pada zaman sebelum masehi peradaban masih sangat kuno, tapi mereka bisa mendirikan bangunan dengan tingi lebih dari 100 meter dengan tingkat presisi yang cukup tinggi.

    Sebab, jika dilihat dari atas, posisi puncak piramida berada di tengah-tengah alas. Bahkan, ada yang berprasangka bahwa pembangunan piramida dibuat bangsa alien. Namun, penelitian arkeolog selama 10 tahun membuat semua misteri itu terjawab. Temuan tersebut diutarakan Doktor Jasey Hawass, sekretaris jenderal dewan tertinggi tentang budaya Mesir kuno.

    Berdasar penelusuran tersebut, ditemukan makam pekerja yang sekaligus menepis anggapan bahwa piramida dibuat para budak perang. Sebab, jika meninggal, budak tidak dikebumikan di area piramida.

    Selain itu, Hawass menjelaskan penemuan arkeolog terhadap alat-alat yang digunakan saat pembangunan piramida. Misalnya, alat untuk menghitung, alat ukur besaran, serta alat untuk mengolah batuan yang terkubur bersama para pekerja yang meninggal tadi.

    Wajar saja, pekerja tersebut dimakamkan di dasar piramida. Sebab, pada dasarnya piramida digunakan untuk makam raja-raja Mesir yang dikenal dengan nama Firaun. Mayatnya telah diproses menjadi mumi sehingga awet dan tidak membusuk.

    Piramida Mesir termasuk bangunan yang sensitif. Letaknya yang di gurun pasir membuat batuan penyusunnya merasakan atmosfer tidak bersahabat. Hal itu rentan adanya pelapukan. Perawatan intensif pun diperlukan agar piramida lebih awet. (che/bs/kkn)

    Pyramid of Hellinikon

    Struktur batu penyusunnya sedikit berbeda dengan piramida-piramida yang lain. Piramida Hellinikon itu sendiri tersusun dari batuan murni tanpa dipoles yang didirikan di era Mycenean (1600-1000 SM). Hellinikon terletak di daratan Argolid, Yunani, fungsi dari Piramida ini tidak jauh berbeda, yaitu sebagai tempat pemakaman.

    Pyramid of Cestius

    Fungsi dan bentuknya mirip piramida Mesir. Ujungnya runcing dan berfungsi sebagai tempat pemakaman bagi Gaius Cestius Epulo. Piramida itu terletak di Roma, Italia, dan menjadi salah satu di antara empat bangunan antik di Roma dengan nilai sejarah dan religi tinggi. Piramida itu semakin antik karena terletak pada percabangan jalan.

    El Castillo

    Piramida ini merupakan hasil peninggalan kebudayaan suku Maya pada sebuah kota di Meksiko, yaitu Chichen Itza. El Castillo mendominasi tengah Kota Chichón. Yang paling khas dari gaya bangunan itu adalah struktur yang berundak-undak. Tangga menghiasi sekelilingnya. Di samping itu, puncaknya rata (tidak runcing) karena di atas terdapat sebuah candi.

    Source URL: http://pokbongkoh.blogspot.com/2010/01/
    Visit Godo Bolet for Daily Updated Hairstyles Collection

KEINDAHAN BUNGA YANG BERBUNGA

    KEINDAHAN BUNGA YANG BERBUNGA

    Canna


    Bunga ini tidak hanya memberikan keindahan kelopaknya, tapi juga daun yang indah dengan berbagai warna ceria. Bunga Canna ini sempat menjadi bunga terindah di zaman Victoria

    Sakura

    Bunga yang 'Jepang banget'... Pada saat mekar, pemandangan yang disajikan akan luar biasa. Warna yang paling indah dari bunga ini adalah putih dan pink. Bahkan pada saat jatuh dan terhampar di tanah, pemandangan yang disajikan oleh bunga ini akan sangat luar biasa.

    Colorado Columbine

    Bunga ini tumbuh di dataran tinggi Rocky Mountains, diatas ketinggian 14.000 kaki diatas tanah. Bunga ini akan menyapa anda begitu anda berhasil melewati ketinggian tersebut.

    Hydrangea

    Indah sekali bukan? Bagaikan bola salju di musim gugur. Kelompok bunga yang berbentuk bintang dengan warna warna lembut pastel, menunjukkan kepolosan, dan sering muncul di buket pernikahan.

    Lily of the Valley

    Bunga ini muncul di musim semi di daerah empat musim. Bunga Lily of the Valley ini merupakan inspirasi dari beberapa legenda, misalnya legenda Nasrani yang mengatakan bahwa air mata Bunda Maria yang jatuh di Salib Yesus berubah menjadi bunga ini. Atau legenda yang mengatakan bahwa bunga ini muncul dari darah St. George yang berperang melawan seekor naga.

    Calla Lily

    Bunga cantik ini mempesona dan elegan, tapi jangan salah, ternyata bunga ini sangat beracun dan dapat membunuh anak kecil atau bahkan sappi jika tertelan!

    Black Eyed Susan

    Bunga abadi yang selalu tampil ceria. Bunga yang kontras dengna kelopak kuning dan bagian tengah yang gelap membuatnya tidak mudah untuk dilewati begitu saja.

    Bleeding Heart

    Bunga mungil yang indah seperti berasal dari dunia peri ini adalah bunga yang selalu dipilih untuk menghiasi taman yang teduh dan segar.

    Blue Bells

    Di musim semi, banyak sekali hutan di Eropa yang tiba-tiba seakan memiliki karpet berwarna ungu, yang tidak lain adalah bunga ini. Blue Bells dianggap melambangkan kesendirian dan penyesalan.

    Lantana

    Bunga yang lembut dengan kelopak merah muda dan kuning, adalah magnet kupu-kupu. Semak bunga ini dapat tumbuh besar dan warna kelopaknya akan berubah sesuai dengan umur tanaman.

    Mawar

    Mungkin bunga pertama yang akan dikenal oleh semua orang di Dunia. Simbol perasaan romantis dengan warna dan bau yang wangi, memberikan berbagai makna tersendiri bagi tiap warna mawar yang ada

    Oriental Poppy

    Bunga ini adalah bunga abadi, dengan bentuk yang lembut dan warna cerah mempesona. Setelah berkembang di musim semi, kelopaknya mati, tapi begitu hujan musim gugur datang, dan dan kelopak bunga ini akan kembali muncul


    Mussaenda erythrophylla (Ashanti Blood, Red Flag Bush, Tropical Dogwood)

    Bunga ini dikenal di daerah tropis, terutama Afrika Barat sampai ke Asia Tenggara dan Cina Selatan. Bunga ini tidak hanya indah, tapi juga pasti akan mengundang lebah madu, kupu-kupu bahkan burung kolibri.

    Begonia

    Bunga ini pertama kali diperkenalkan di Inggris pada 1777. Dan sekarang menjadi salah satu bunga yang paling terkenal di Amerika. Begonia dikenal bukan hanya karena bunga-nya, tapi juga karena keindahan daunnya.

    Soka

    Dikeonal juga sebagai Melati India Barat, sering digunakan dalam upacara agama Hindu India dan pengobatan tradisional India. Bunga yang merah menyala dengan dasar daun yang hijau memberikan kontras yang indah.

    Dendrobium

    Dendrobium adalah tipe anggrek tropis. Begitu berbunga, kelompok bunga yang ada selalu lembut dan terbentuk sempurna, sehingga tampak ajaib bagi penikmatnya.
    Source URL: http://pokbongkoh.blogspot.com/2010/01/
    Visit Godo Bolet for Daily Updated Hairstyles Collection
Thursday, January 21, 2010

MISTERI PASIR PEMANGSA ATAU PASIR HISAB

    MISTERI PASIR PEMANGSA ATAU PASIR HISAB

    Dapat menghisap manusia ke lubang tak berdasar


    Pasir hidup adalah mekanisme paling unik alam semesta, ia mungkin terpendam di pantai tepi sungai atau bahkan mungkin di halaman belakang sekitarnya, dengan tenang menunggu orang-orang mendekat, membuat orang sulit maju ataupun mundur.



    Pada tahun 1692, di pelabuhan Jamaika, pernah terjadi pasir hidup yang terbentuk dari larutan tanah akibat gempa, belakangan menyebabkan 1/3 kota hilang, dan tragedi yang menewaskan 2000 jiwa manusia.


    Danau yang tampak tenang di selatan Inggris, fyord atau teluk sempit di Alaska yang indah tapi berbahaya dan daerah lainnya pernah terjadi peristiwa manusia terperangkap ke dalam pasir hidup.


    Namun, sebagian besar orang kerap tidak pernah menjumpai pasir hidup, apalagi menyaksikan sendiri orang terperosok ke dalam pasir hidup atau mengalaminya sendiri. Kesan orang-orang terhadap pasir hidup terutama berdasarkan berbagai film yang ditontonnya. Suasana atau pemandangan yang diciptakan dalam film melukiskan pasir hidup adalah suatu momok yang dapat menghisap manusia ke lubang tak berdasar.




    Akan larut jika permukan pasir hisap terganggu



    Seorang ilmuwan dari Universitas Amsterdam, Belanda yakni Daniel Bonn pernah menemui seorang gembala setempat. Sang gembala menunjuk pasir hisap sambil berkata pada Bonn, bahwa pernah ada unta terperosok ke dalam kemudian lenyap tak berbekas.


    Lalu segera ia melakukan penyelidikan terkait setelah kembai ke negaranya. Ia membawa sampel pasir ke Belanda dan menganalisis komposisinya. Setelah menemukan bahwa campuran tersebut terdiri atas pasir berkualitas tinggi, tanah liat, dan air garam, Bonn bersama timnya membuat tiruan pasir hisap dalam jumlah besar.

    Ia mengamati dan menganalisa dengan cermat puluhan film yang melukiskan pemandangan pasir hisap yang menelan manusia itu, dan mendapati bahwa gambaran yang dilukiskan film-film ini sepenuhnya salah dan keliru.



    Kemudian, di dalam laboratoriumnya, Bonn mencampurkan pasir, tanah liat dan air garam, membentuk sebuah maket pasir hidup dalam ruangan kecil untuk diteliti. Setelah percobaan secara berulang-ulang, personel peneliti yang dipimpin Bonn mendapati, bahwa perlu waktu beberapa hari untuk membuat pasir menjadi lengket.


    Sebaliknya sangat mudah kalau hendak menghilangkan viskositasnya (sifat merekat), yakni cukup diberi tekanan yang pas di permukaannya. Permukaannya akan segera “larut” dengan cepat jika mendapat gangguan gerak, pasir di permukaan akan menjadi gembur (lembek), dan pasir di lapisan yang dangkal juga akan merosot ke bawah dengan cepat.


    Gerakan perpindahan ini membuat benda yang bergerak di permukaan pasir tenggelam ke bawah, kemudian seiring dengan meningkatnya kedalaman penenggelaman tersebut, pasir yang jatuh ke bawah melalui gerakan perpindahan dari lapisan atas perlahan-lahan akan menyatu, lalu akan menciptakan endapan yang tebal, sehingga viskositas atau sifat merekat pasir bertambah cepat, mencegah obyek terperosok lebih jauh.



    Butuh kekuatan mengangkat sebuah mobil


    Menurut hasil penelitian, bahwa orang yang terperosok ke dalam pasir hisap umumnya tidak bisa bergerak, densitas pasir yang meningkat kemudian merekat di bagian anggota badan bawah yang terperosok dalam pasir hisap tersebut, membentuk tekanan yang sangat besas pada tubuh, membuat kita sangat sulit mengeluarkan tenaga.


    Orang yang sangat besar tenaganya sekalipun juga sulit dalam waktu singkat bisa mengeluarkan korban yang terperangkap dalam pasir hisap tersebut. Setelah di kalkulasi peneliti terkait, bahwa untuk mengeluarkan satu kaki korban yang terperangkap dengan kecepatan 1 cm/ detik saja butuh kekuatan 100 ribu Newton, atau kurang lebih setara dengan kekuatan mengangkat sebuah mobil ukuran sedang.



    Kecuali dibantu dengan mobil Derek, jika tidak sulit sekali mengeluarkan korban yang terperangkap dalam pasir hisap tersebut dalam waktu singkat. Hasil penelitian terkait juga menunjukan, menurut hitungan kekuatan ini, jika secara paksa menyeret korban, maka sebelum pasir hisap “melepaskan” korban yang terperangkap, tubuh korban sudah putus tertarik oleh kekuatan yang besar itu.


    Resiko yang diakibatkan tindakan demikian jauh lebih berbahaya dibanding membiarkan korban tetap berada dalam pasir hisap tersebut untuk sementara waktu.



    Bagaimana menyelamatkan diri dari perangkap


    Sebenarnya sebagian besar pasir hisap tidak jauh berbeda dengan pasir pada umumnya, tidak menyeramkan sebagaimana yang dilukiskan dalam film. Secara prinsipal, ia hanya pasir yang telah diresapi air, karena friksi (gaya gesek) antar butiran pasir berkurang, sehingga menjadi campuran pasir dan air setengah cair yang sulit mendukung. Pasir hidup biasanya dijumpai di sekitar pantai.

    Menurut Benn, bahwa hanya ada satu keadaan pasir hisap dapat menenggelamkan manusia (mati tenggelam), yaitu ketika bagian kepala lebih dulu masuk ke dalam, namun kemungkinan terperosok dengan cara demikian sangat kecil. Orang yang terperosok ke dalam pasir hisap hanya merasakan sedikit tekanan pada bagian dada, agak sulit bernapas, tidak akan mengancam jiwa. Air pasang di dekat pasir hidup barulah musuh yang menakutkan bagi korban yang terperangkap.

    Orang-orang keliru menafsirkan bahwa dengan menggoyangkan kaki bisa melonggarkan pasir di sekitar badan, sehingga dengan demikian dapat membantu anggota badan untuk keluar dari dalam pasir. Ilmuwan terkait menuturkan, sebetulnya bukan begitu, gerakan demikian hanya akan mempercepat endapan tanah liat, memperkuat viskositas (sifat merekat) pasir hisap, meronta membabi buta hanya akan membuat korban terperosok lebih dalam.



    Benn mengatakan, “cara untuk terlepas dari pasir hisap tetap ada, yaitu korban yang terperangkap harus menggerakkan secara perlahan kedua kakinya, agar air dan pasir semaksimal merembes masuk ke daerah hampa, dengan begitu akan dapat mengurangi tekanan badan si korban, sekaligus membuat pasir agar perlahan-lahan menggembur.


    Selain itu, sang korban juga harus berusaha agar anggota badannya terpisah, sebab jika area permukaan pasir yang disentuh badan semakin besar, maka daya apung yang didapat akan semakin besar. Asalkan korban memiliki kesabaran yang cukup, dengan gerakan yang cukup tenang dan santai, maka secara perlahan pasti akan terbebas dari perangkap pasir hisap.

    Selain itu hasil penelitian juga mendapati, saat suatu obyek terperosok ke dalam pasir hisap, kecepatan terbenamnya ditentukan oleh densitas obyek tersebut. Densitas pasir hidup umumnya 2 g/milliliter, sedangkan densitas manusia adalah 1g/milliliter. Di bawah densitas demikian, tubuh manusia yang terbenam ke pasir hidup tidak akan mati tenggelam, kerap akan berhenti sampai sebatas pinggang.

    Selain itu peneliti juga mendapati, bahwa meskipun sejumlah obyek yang berdensitas lebih besar dari pasir hidup, tapi tetap bisa mengapung di atas pasir hidup. Dalam percobaan terkait, mereka kemudian meletakkan bola aluminium yang berdensitas 2.7g/mililiter di atas permukaan pasir hisap.


    Dan meskipun densitasnya lebih besar dari pasir hidup. Namun karena mendapat pengaruh daya apung pasir hisap dan tegangan pasir, maka bola aluminium tetap bisa dengan tenang berada di permukaan pasir hidup. Bola tersebut tidak tenggelam hingga para peneliti menggetarkan pasir hisap dan membuat gerakan yang menyebabkan campuran lebih cair. Ketika melakukan hal ini, bola aluminium benar-benar seluruhnya tenggelam.

    Namun saat menggunakan bola aluminium yang memiliki kerapatan sama dengan manusia yang berarti lebih rendah daripada kerapatan pasir hisap, bola tersebut tidak pernah tenggelam walaupun campuran diperlakukan dengan kasar.



    Jatuhnya objek ke pasir hisap menyebabkan pastikel pasir bercampur air kehilangan kestabilan. Jika terus diberi tekanan, campuran tersebut akan berubah menjadi lebih cair di permukaan dan sangat padat di dasarnya.


    “Semakin besar tekanannya, semakin banyak cairan yang terbentuk di pasir hisap sehingga gerakan korban membuatnya terperosok semakin dalam,” kata Daniel Bonn, pemimpin penelitian dari University of Amsterdam sebagaimana ditulis dalam jurnal Nature.

    Berdasarkan pengukuran terhadap peralatan aluminium ini, meningkatkan tekanan fisik ke partikel sebesar 1 persen menyebabkan kecepatan tenggelamnya naik sejuta kali. Bonn menambahkan bahwa menarik benda dari pasir pada tahap ini membutuhkan kekuatan setara mengangkat mobil berukuran menengah.



    Sabar dan tenang


    “Yang paling berbahaya adalah apabila pasir hisap cenderung menarik dengan cepat,” katanya. Tapi, kesabaran dapat menyelamatkan Anda. Jika ditunggu dengan sabar, partikel pasir lambat laun akan stabil sehingga daya apung campuran tersebut akan mengangkat Anda ke atas.

    Kami mengetahui bahwa lapisan pasir di bawahnya lebih rapat sedangkan air lebih banyak di lapisan atas. Lapisan pasir yang sangat pekat di bawah sangat sedikit mengandung air sehingga sulit melepas kaki yang terperosok ke dalamnya,” lanjut Bonn.


    Sarannya, tetaplah tenang dan biasanya Anda akan terapung. Luruskan punggung Anda untuk memperluas area yang bebas dan tunggu hingga kaki bebas dari pasir. Bonn juga menyarankan agar kaki bergerak untuk mengendalikan air sehingga Anda terapung. “Anda harus memasukkan air ke dalam pasir dan cara yang paling mudah adalah memutar-mutar sekitar kaki di dalam pasir hisap,” tambahnya.

    Saran tersebut kemungkinan besar benar. Buktinya, bola aluminium kedua dalam percobaan ini tidak tenggelam lebih dari setengah bagian. Meskipun bola tersebut hanya empat milimeter diameternya, kerapatannya sama dengan manusia sehingga bisa digunakan sebagai model manusiaSource URL: http://pokbongkoh.blogspot.com/2010/01/
    Visit Godo Bolet for Daily Updated Hairstyles Collection

SEPULUH (10) GAMBAR PERSEPSI AJAIB

    SEPULUH (10) GAMBAR PERSEPSI AJAIB

    Ini sebenernya melanjutkan artikel saya yang lalu, “Anda Pasti Penasaran Cara Otak Bekerja”. Sebenernya inti dari artikel itu cuma satu kata, yaitu PERSEPSI.

    Mungkin pada tahu arti persepsi, betul? Kalo menurut saya sih persepsi itu tentang bagaimana cara seseorang memandang suatu hal.


    Awalnya waktu saya sedang mencari suatu foto (yang tidak ada kaitannya ama persepsi), saya nemu gambar ini :



    Semua garis diagonal Paralel.


    Buktikan dengan penggaris



    Lalu akhirnya saya searching gambar-gambar lain seperti di atas, lalu nemu nih, gambar-gambar yang ajaib.
    Lingkaran di atas sempurna.

    Semua kotak sempurna bentuknya, tidak ada yang bengkok.

    Percayalah, tidak ada bulatan / titik hitam di sudut-sudut kotak

    Bagaimana sebuah tangga tidak ada turunnya.



    Perhatikan titik hitam di tengah (Fokus selama beberapa detik). Lalu tarik kepala anda menjauh dari gambar. Anda akan melihat roda berputar.

    Anda pasti melihat roda-roda berputar, betul??






    Perhatikan titik hitam di tengah selama beberapa lama (Fokus hanya pada titik tersebut). Anda akan melihat bulatan warna lain akan menghilang.



    Berapa jumlah orang di atas yang benar, 12 atau 13?

    Hmm… Ajaib

    Kenapa hal tersbut bisa terjadi ? Pasti banyak yang bingung bukan. fikir

    Menurut saya, itu semua terjadi karena adanya distorsi dari hal-hal di sekitarnya. itu yang membuat kita kurang bisa membedakan mana yang benar atau yang salah.



    Jadi, persepsi kita menentukan langkah kita selanjutnya.



    Kalau persepsi kita sudah negatif duluan, selanjutnya langkah yang kita ambil pasti cenderung negatif, Coba dipikirkan dulu..


    Kalau persepsi kita positif, maka selanjutnya akan cenderung positifSource URL: http://pokbongkoh.blogspot.com/2010/01/
    Visit Godo Bolet for Daily Updated Hairstyles Collection

SEPULUH (10) AIR MANCUR TERINDAH

    SEPULUH (10) AIR MANCUR TERINDAH

    1. Fountains of Bellagio (Las Vegas): Pertunjukan Koreografi Air


    Fountains of Bellagio Hotel di Las Vegas (AS) adalah sebuah kolam air mancur besar dengan pertunjukan yang melibatkan cahaya dan musik. Pertunjukan ini dapat dilihat dari sejumlah titik tertentu di the Strip, dari jalan dan dari bangunan tetangganya.


    Pertunjukan air tersebut dilaksanakan setiap 30 menit di sore dan awal malam hari, dan setiap 15 menit mulai 8 PM hingga dini hari. The Fountains dibangun di atas danau buatan seluas sembilan ekar. Gerakan air diatur mengikuti berbagai musik; contohnya meliputi “Fly Me To The Moon” (Frank Sinatra), “Time to Say Goodbye” (Sarah Brightman dan Andrea Bocelli) dan “My Heart Will Go On” (Celine Dion).




    Menurut mitos urban danau ini diisi dengan air kotor dari hotel, padahal menggunakan air segar, yang dibor beberapa dekade sebelumnya untuk mengairi lapangan golf yang sebelumnya menempati tanah itu. Faktanya, air mancur ini menggunakan lebih sedikit air daripada lapangan golf.


    Mereka menggunakan jaringan pipa bawah tanah dengan lebih dari 1.200 selang yang menjadikannya mungkin untuk melakukan pertunjukan air mancur bersama dengan 4.500 lampu. Diperkirakan bahwa danau air mancur ini memakan US$50 juta dalam pembuatannya.


    2. Fountain of Wealth (Singapura): Air Mancur Terbesar di Dunia



    Fountain of Wealth terletak di bawah tanah di dalam mal perbelanjaan terbesar Suntec City di Singapura dan terkenal karena merupakan air mancur terbesar di dunia. Simbol kekayaan dan kehidupan, desainnya didasarkan pada mandala Hindu, dan merupakan representasi simbolis kesatuan rohani, persatuan dan harmoni diantara empat ras di Singapura.




    Terbuat dari perunggu, dan terdiri dari sebuah lingkaran dengan panjang 66 meter yang dibantu oleh empat tiang besar. Menempati luas 1683 meter (5521 ft), dengan tinggi 13.8m (45.2 ft). Air mancur ini mencapai tinggi 30 meter.


    3. Magic Fountain of Montjuic (Barcelona): Permainan warna, cahaya dan gerakan spektakuler




    Magic Fountain of Montjuic adalah permainan spektakuler warna, cahaya, gerakan, musik dan akrobat air di Barcelona. Terletak di Placa d’Espanya dan National Palau, air mancur ajaib ini menarik ribuan turis setiap malam. Dibangun oleh perancang Carles Buigas tahun 1929 untuk Pameran Universal Besar, hampir 3000 pekerja dilibatkan dalam proyek ini selama kurang dari satu tahun.


    4. Volcano Fountain (Abu Dhabi): Kehilangan untuk Selamanya


    Sedihnya, tahun 2004 Volcano Mountain – pernah menjadi markah tanah terkenal Abu Dhabi dan salah satu air mancur terindah di dunia – diruntuhkan untuk memberi ruang untuk pembangunan perumahan.




    Air mancur setinggi 80 kaki ini dibangun menyerupai piramida lingkaran,dengan anak tangga dari keempat sisi menaiki enam platform air mancur ke atas. Pada sore hari, air mancur ini berubah menjadi perunjukan dengan cahaya berwarna sementara air mengalir ke bawah.



    5. Big Wild Goose Pagoda Fountains (Xian): Di Sekitar Pagoda Kaisar Gaozong




    Dibangun tahun 652 selama pemerintahan Kaisar Gaozong dari Dinasti Tang, Big Wild Goose Pagoda adalah sebuah bangunan kuno terlindungi dan tempat suci bagi penganut Buddha. Terletak di pinggiran selatan Xian City (Cina), tempat ini adalah rumah bagi air mancur musikal terbesar di Asia, dengan garis cahaya terpanjang di dunia.


    6. People’s Friendship Fountain (Moskow): Air Mancur Era Uni Soviet


    People’s Friendship Fountain (juga dikenal sebagai Friendship of Nations) di Moskow memiliki 16 patung yang memakai kostum nasional mereka, mewakili seluruh Republik Uni Soviet. Air mancur ini dilengkapi oleh kolam oktahedral granit merah dengan luas permukaan 4.000 meterp ersegi.




    Air mancur ini dijalankan oleh sebuah sistem delapan pompa yang dapat menembakkan 1.200 liter air dari 800 jet hingga mencapai tinggi 24 meter per detik.


    7. Trevi Fountain (Roma): Air Mancur Terkenal di Dunia


    Berdiri setinggi 25.9 meter (85 feet) dan selebar 19.8 meter (65 feet), Trevi Fountain (Fontana di Trevi) memiliki salah satu pahatan terindah di Italia: Neptune atau Oceanus di tengah dan dua triton, satu berusaha menjinakkan kuda yang melambangkan laut kejam, dan satu lainnya meniup kerang yang melambangkan laut tenang. Dipesan tahun 1732 oleh Clemens XII dan tiga puluh tahun kemudian penggantinya Clemens XIII menyucikannya.





    Trevi menjadi terkenal karena adegan dalam film “La Dolce Vita” buatan Fellini, ketika Anita Ekberg bermandi larut malam di air mancur ini. Juga ada legenda yang mengatakan, bila Anda melempar koin ke Trevi Fountain, Anda akan kembali ke Roma.


    8. Oval Fountain (Tivoli): Situs Warisan Dunia UNESCO






    Fontana dell’Ovato (Oval Fountain), juga disebut Fontana di Tivoli, terletak di Villa d’Este, Tivoli, Italia. Air mancur ini bermuara di kolam berbentuk telur kemudian masuk ke kolam yang dibuat di nymphaeum berkarat. Desainnya dibuat oleh Pirro Ligorio. Seluruh Villa ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO tahun 2001.


    9. Peterhof Fountain (Saint Petersburg): Di Sepanjang Versailles-nya Rusia


    Peterhof adalah sebuah kediaman Kekaisaran yang mewah dan indah, didirikan tahun 1710 oleh Peter Agung di tepi Teluk Finlandia (Laut Baltik). Menggabungkan beberapa istana, sejumlah taman lanskap dan kumpulan patung dan air mancur, memberinya sebutan “Versailles-nya Rusia”.




    Grand Cascade mengalir dari bawah istana menuju Laut Baltik dan merupakan salah satu rangkaian air mancur terbesar di dunia. Dari air mancur terbesar Grand Cascade, dipenuhi patung emas Samson berkelahi dengan singa, sebuah kanal mengalir melalui taman ke dermaga, dimana hydrofoil dan kapal dari St. Petersburg berlabuh.


    10. King Fahd’s Fountain (Jeddah): Air Mancur Tertinggi di Dunia



    Terletak di kota Jeddah, Saudi Arabia, King Fahd’s Fountain terkenal karena merupakan air mancur tertinggi di dunia, menembakkan air ke ketinggian 1023-ft (312m) – lebih tinggi dari Menara Eiffel bila antenanya ditiadakan.




    Menggunakan 3 pompa raksasa yang dapat menembakkan 625 liter air per detik pada kecepatan luar biasa 233 mph (375 km/h). Bila bepergian ke Jeddah, jangan lupa mengunjungi air mancur ini, luar biasa.

    Source URL: http://pokbongkoh.blogspot.com/2010/01/
    Visit Godo Bolet for Daily Updated Hairstyles Collection