FREE DOWNLOAD PICTURE
MORE INFO ABOUT WALLPAPER
Saturday, January 2, 2010

BURUNG GARUDA

    Burung Garuda

    Burung garuda adalah burung matahari atau burung rajawali yang
    dianggap sebagai lambing dunia atas. Sang Garuda (Bhs. Sankrit) atau
    Garula (Bhs. Pali) itu memang makhluk fiktif. Asalnya dari ajaran
    agama Hindu bebahasa Sankrit dan Pali ditulis di kitab Adiparwa dan
    Ekadasa Parwa. Lantas diadopsi ke budaya di Indonesia dalam bahasa
    Kawi atas perintah Raja Shingosari Dharmawangsa Teguh. Dalam
    perjalanan waktu, kisah itu berasimilasi dengan Islam dalam
    pewayangan. Lantas, salah satu tokoh garuda yang bernama Sang Garuda
    Aruni jadi sumber inspirasi sampai akhirnya Sang Garuda menjadi
    lambang NKRI.

    Yang menjadi pertanyaan sekarang, apakah garuda totally fiktif?
    Seperti halnya Phoenix....

    Karena semua yang ada di kitab-kitab biasanya terinspirasi dari
    benda-benda nyata. Sama seperti tokoh wayang, fiktif semua, tapi
    idenya sosok manusia yang nyata. Jadi benar, burung garuda adalah
    rajawali atau elang jawa?

    Ternyata burung garuda memang ada. Tidak fiktif. Manuk Dadali di sunda
    (atau bahasa populernya Falcon) bukan garuda. Elang Jawa bukan garuda,
    tapi rajawali. Burng Garuda di dunia hanya ada 7 jenis. Yaitu Garuda
    Harpy (Harpy artinya Dewi Badai) di Amerika Selatan ada 4 jenis.
    Garuda Pemangsa Monyet di Philipina dan Garuda Pemangsa Kanguru di
    Irian atau Papua Barat dan Papua Nugini. Garuda Haast (Harpgornis)
    yang terbesar, pemangsa burung Moa dan suka memangsa manusia dari suku
    maori di New Zealand. Garuda yang ini, 'baru saja' musnah sekitar
    1.000 tahun yang lalu. "Hokioi" demikian orang Maori Garuda New
    Zealand.

    Garuda Haast bisa jadi merupakan burung terbesar yang pernah hidup,
    dengan rentang sayap mencapai 8-10 kaki (sedangkan Elang Emas betina)
    Golden Eagle) memiliki rentang sayap 8 kaki dengan berat 33 pon atau
    sekitar 16 kg.

    Sepanjang orang manusia, siapa tak kenal burung garuda berkalung
    perisai yang merngkum lima sila (Pancasila)? Tapi orang Indonesia mana
    sajakah yang tahu siapa yang membuat lambang negara itu dulu?

    Dia adalah Sultan Hamid II yang terlahir dengan nama Syarif Abdul
    Hamid Alkadrie putra sulung Sultan Pontianak; Sultan Syarif Muhammad
    Alkadrie. Lahir di Pontianak tanggal 12 Juli 1913. Dalam tubuhnya
    mengalir darah Indonesia-Arab walau pernah diasuh ibu asuh yang
    berkebangsaan Inggris. Istri beliau seoran perempuan Belanda yang
    kemudian melahirkan dua anak keduanya sekarang di Negeri Belanda.

    Inilah karya kebangsaan anak-anak negeri yang diramu dari berbagai
    aspirasi dan kemudian dirangcang oleh seorang anak bangsa, Sultan
    Hamid II Menteri Negara RIS. Presiden Soekarno kemudian memperkenalkan
    untuk pertama kalinya lambang negara itu kepada khalayak umum di Hotel
    Des Indes Jakarta pada 15 Februari 1950.
    Penyempurnaan kembali lambang negara itu terus diupayakan. Kepala
    burung Rajawali Garuda Pancasila yang gundul menjadi "berjambul"
    dilakukan. Bentuk cakar kaki yang mencengkram pita dari semula
    menghadap ke belakang menjadi menghadap ke depan juga diperbaiki atas
    masukan Presiden Soekarno.

    Tanggal 20 Maret 1950, bentuk final gambar lambang negara yang telah
    diperbaiki mendapat dosposisi Presiden Soekarno yang kemudian
    memerintahkan pelukis istana, Dullah untuk melukis kembali rancangan
    tersebut sesuai bentuk final rancangan Menteri Negara RIS Sultan Hamid
    II yang dipergunakan secara resmi sampai saat ini.

    Untuk terakhir kalinya, Sultan Hamid II menyelesaikan penyempurnaan
    bentuk final gambar lambang negara, yaitu dengan menambah skala ukuran
    dan tata warna gambar lambang negara di mana lukisan otentiknya
    diserahkan kepada H. Masagung, Yayasan Idayu Jakarta pada 18 Juli
    1974. Sedangkan Lambang Negara yang ada dispoosisi Presiden Soekarno
    poto gambar lambang negara yang diserahkan pada awal Februari 1950
    masih tetap disimpan oleh Kraton Kodriyah Pontianak.

    Sultan Hamid II wafat pada 30 Maret 1978 di Jakarta dan dimakamkan di
    pemakaman Keluarga Kesultanan Pontianak di Batulayang.Source URL: http://pokbongkoh.blogspot.com/2010/01/burung-garuda-burung-garuda-adalah.html
    Visit Godo Bolet for Daily Updated Hairstyles Collection

0 comments:

Post a Comment