FREE DOWNLOAD PICTURE
MORE INFO ABOUT WALLPAPER
Wednesday, January 6, 2010

    Proposal Skripsi

    PERANCANGAN APLIKASI PENGUJIAN POLA KALIMAT BAHASA INDONESIA

    Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan mata kuliah
    Metode Penelitian

    Dosen : Dr. Munir

    Disusun Oleh :

    Marwan Saparwa

    0608635

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU KOMPUTER

    FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN

    ILMU PENGETAHUAN ALAM

    UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

    2009

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Bahasa itu produk budaya, kelahiran dan perkembangannya sangat
    dipengaruhi oleh berbagai faktor yang berada di sekelilingnya : letak
    geografi, kondisi alam, kultur, sekap hidup, dinamika sosiologis
    masyarakat pemakai, sejarah bangsa, dan karakteristik bahasanya itu
    sendiri.

    Kelahiran, pertumbuhan, dan perkembangan bahasa indonesia tidak lepas
    dari berbagai faktor itu. Ia seperti aliran sungai. Mengalir
    berkelak-kelok, bercampur dengan aliran sungai yang lain. Membentuk
    kuala sendiri. Mungkin juga ada limbah pabrik masuk, hingga tercemar.
    Tetapi ia terus mengalir sampai pada sebuah muara : bahasa bangsa.
    Itulah bahasa Idonesia.

    Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting. Karena merupakan
    unit terkecil bahasa. Oleh karena itu, kalimat juga memegang peranan
    penting dalam proses komunikasi. Kalimat merupakan suatu bentuk bahasa
    yang digunakan oleh seseorang dalam menuangkan gagasan, ide, atau
    pesan baik secara tulis maupun lisan. Kalimat mengandung pesan yang
    akan disampaikan penulis kepada pembaca. Sebuah karangan terbentuk
    dari susunan beberapa kalimat dalam bahasa tulis. Sebuah kalimat
    mempunyai pola-pola tertentu. Semakin tinggi tingkat pengetahuan
    seseorang, maka semakin komplek pula pola kalimat maupun kosa kata
    yang digunakannya.

    A. Latar Belakang Masalah

    Perkembangan masyarakat tidak hanya bisa dilihat dari inovasi
    teknologinya, tetapi juga dimensi interaktif komunikatifnya. Biasanya
    kemampuan seseorang berkomunikasi dan mengemukakan gagasannya kepada
    orang lain tidak dapat dilepaskan dari faktor budayanya. Interaksi
    komunikatif merupakan ruang otonom karena tradisi budaya secara
    historis dan relasi sosial diatur secara kelembagaan. Karena itu
    perkembangan bahasa tergantung pada proses-proses sosial yang tidak
    semuanya mengandung sifat bahasa, tetapi juga menjadi medium dominasi
    dan kekuatan sosial.

    Tetapi bagaimana dengan ketertarikan siswa-siswa sekarang terhadap
    bahasa indonesia? Jawabannya dapat dilihat dari hasil pembelajaran
    bahasa Indonesia. Beberapa pendapat dari guru mata pelajaran ini
    mengatakan bahwa semakin melemahnya ketertarikan siswa terhadap
    materi-materi pelajaran ini menyebabkan semakin menurunnya prestasi
    siswa dalam mata pelajaran tersebut.

    B. Identifikasi masalah

    Penulis tertarik untuk mengangkat topik ini karena adanya beberapa
    pendapat guru mata pelajaran bahasa indonesia tentang pentingnya
    sebuah media bantu dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia pada
    materi pola kalimat. Karena dirasa materi ini cukup penting dalam mata
    pelajaran serta dapat di olah secara logikal. Selain itu, beberapa
    mata pelajaran yang diaplikasikan dengan media ternyata lebih dapat
    diserap dengan baik. Alasannya adalah karena dengan media, siswa
    mempunyai ketertarikan pada materi pembelajaran. Untuk itulah penulis
    merasa tertarik untuk merancang sebuah aplikasi dalam mata pelajaran
    bahasa Indonesia yang secara umum jarang bersentuhan dengan
    komputerisasi.

    C. Batasan masalah

    Merasa cakupan masalah dari topik ini cukup luas, maka penulis mencari
    suatu titik pemanfaatan teknologi yang dapat diterapkan dalam membantu
    peningkatan ketertarikan siswa terhadap mata pelajaran bahasa
    indonesia. Yaitu dengan merancang sebuah aplikasi yang berhubungan
    langsung dengan materi – materi mata pelajaran.

    Perancangan aplikasi ini dibuat berdasarkan kebutuhan-kebutuhan khusus
    yang terdapat dalam ruang lingkup terbatas, antara lain :

    1. Materi pelajaran atau soal tes diinputkan ke dalam aplikasi

    2. Siswa menjawab dengan aplikasi dan aplikasi mengoreksi jawaban

    3. Terdapat interface yang disesuaikan dengan tingkat psikologi siswa

    4. Berfokus pada sub materi yang di anggap dapat di aplikasikan

    5. Lebih diutamakan untuk fungsi pengujian

    D. Rumusan Masalah

    Perancangan aplikasi ini terarah pada permasalahan yang ditemui antara lain :

    1. Bagaimana meningkatkan ketertarikan siswa terhadap mata pelajaran
    Bahasa Indonesia.

    2. Bagaimana pengaruh aplikasi terhadap prestasi serta ketertarikan
    siswa terhadap mata pelajaran Bahasa Indonesia.

    E. Tujuan Penelitian

    Aplikasi yang dirancang ini bertujuan untuk menigkatkan ketertarikan
    siswa terhadap mata pelajaran Bahasa Indonesia. Sehingga dengan siswa
    tertarik pada mata pelajaran yang berbasis komputer ini, maka
    diharapkan siswa akan lebih sering berinteraksi dengan materi yang
    diterapkan. Dan akhirnya dapat meningkatkan prestasi siswa khususnya
    dalam mata pelajaran bahasa Indonesia.

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    Variasi Pola Kalimat Bahasa Indonesia

    Sejumlah materi penting pembelajaran kalimat dalam pertimbangan
    standar kompetensi mesti dikuasai pembelajar bahasa. Beberapa materi
    itu diperas dari kompetensi kebahasaan yang mesti dikuasai pembelajar;
    di antaranya (1) penguasaan kalimat aktif-pasif, (2) penguasaan
    kalimat berdasarkkan kategori predikat, (3) penguasaan pola kalimat.


    Penguasaan (mastery) pelajaran kalimat berdasar pada keempat pembagian
    di atas menjadi sangat ampuh untuk memahami bahasa Indonesia. Tentu
    saja penguasaan itu bukan tanpa syarat dan tanpa kekurangan karena
    penguasaan morfologi menjadi syarat pemahaman pelajaran kalimat dan
    penguasaan semantik menjadi pelengkap bagi penguasaan kalimat itu.

    BAB III

    METODOLOGI PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian

    Dalam masalah yang di angkat disini, penelitian termasuk dalam jenis
    rekayasa. Dimana permasalahan yang ditemui di lapangan yaitu kurangnya
    minat siswa terhadap materi pembelajaran yang kemudian penulis
    berusaha menyelesaikan atau membantu mengurangi kesulitan dengan cara
    merancang sebuah aplikasi yang sebelumnya belum pernah ditemui
    aplikasi yang sama.

    B. Materi Pola Kalimat

    Kalimat Aktif-Pasif
    Pembahasan kalimat aktif-pasif akan berkaitan dengan verba dan verba
    transitif. Dalam pembahasan kalimat aktif akan berhubungan dengan
    objek karena objek berkaitan dengan verba transitif. Berikut ini
    pembahasan ringkas berkenaan dengan hasil temuan pengajaran kalimat
    aktif-pasif.

    No. Aktif Pasif
    1. Ia minum susu. Susu diminum olehnya.
    Susu diminumnya.
    2. Saya membeli buku. Buku dibeli oleh saya.
    Buku saya beli.
    3. Kami mencari mereka. Mereka dicari (oleh) kami.
    Mereka kami cari.
    4. Mereka mendapati kami. Kami didapati (oleh) mereka.

    Kalimat Berdasarkan Kategori Kata
    Pembahasan ringkas dari Chaer (1994) dan Parera (1988: 10) yang
    menguraikan kalimat berdasarkan kategori kata. Parera (1988: 10)
    menentukan ada lima pola dasar kalimat inti sebagai berikut.

    No. Pola Contoh Kalimat
    1. NP + NP Bapa bidan.
    Babi binatang.
    Bibi babu.
    Beta buruh.
    2. NP + AP Bandung sunyi.
    Bajunya sempit.
    Bartol sakit.
    3. NP + VP Kakak berbaring.
    Petani mengeluh.
    4. NP + VP + NP Petani mencangkul kebun.
    Kami belajar linguistik.
    Kakak mengendong adik.
    5. NP + VP + NP + NP Ibu membelikan adik boneka
    Paman memberikan bibi rumah

    Uraian Parera sebenarnya sangat menarik untuk dibahas. Namun dalam
    kesempatan ini hanya akan dibahas pola dasar kalimat inti Badudu
    (1990: 32). Temuan dalam penelitian ini lebih relevan dengan uraian
    Badudu sebagai berikut.

    No. Kategori Predikat Contoh Kalimat
    1. Verba Kakak berbaring.
    Petani mengeluh.
    2. Nomina Bapa bidan.
    Babi binatang.
    Bibi babu.
    Beta buruh.
    3. Ajektiva Bandung sunyi.
    Bajunya sempit.
    Bartol sakit.
    4. Numeralia Harganya seribu rupiah.
    IPK-nya 3,60.
    5. Preposisi Ia dari Bali.
    Uang itu pada saya.
    Bapak ke kantor.

    Pola Kalimat
    Sekalipun tata bahasa yang dipilih seorang pengajar bisa saja berbeda
    dengan tata bahasa yang dipilih pengajar lain, tata bahasa yang
    diajarkannya harus memenuhi kriteria ilmiah yaitu empiris. Empiris itu
    berarti tata bahasa harus bisa dibuktikan secara ilmiah, oleh setiap
    oraang, di setiap tempat dan pada setiap waktu.

    Pengajaran fungsi kalimat merupakan pengetahuan standar yang diajarkan
    dalam kelas-kelas bahasa bahkan mulai di sekolah dasar, sekolah
    menengah, sampai perguruan tinggi. Berdasarkan pola dasarnya, Badudu
    (1990: 32) mengungkapkan pola (1) S-P, (2) S-P-O, (3) S-P-Pel, (4)
    S-P-K, (5) S-P-O-Pel, (6) S-P-O-Pel-K, (7) S-P-O-K, dan (8) S-P-Pel-K.
    Kedelapan pola dasar itu, dapat diturunkan menjadi varian yang tak
    terbatas sebagaimana dari 26 huruf latin diturunkan menjadi kata
    tertulis bahasa Indonesia yang tak terbatas.

    Contoh kalimat berdasarkan pola dasar Badudu (1990: 32) ialah sebagai berikut.

    No. Pola Contoh Kalimat
    1. S-P Dudi berenang.
    Ia menangis.
    Harimau binatang buas.
    2. S-P-O Libi minum susu.
    Binatang itu memanjat pohon.
    3. S-P-Pel Ia menangis tersedu-sedu.
    Adik bermain bola.
    4. S-P-K Cincin itu terbuat dari emas.
    Bapak pergi ke kantor.
    5. S-P-O-Pel Saya sedang mencarikan adik saya pekerjaan.
    Mereka menamai anak itu Sarah.
    6. S-P-O-Pel-K Setiap pagi ibu membuatkan kami nasi goreng.
    Ia mengirimi ibunya uang setiap bulan.
    7. S-P-O-K Libi minum susu setiap pagi.
    Binatang itu memanjat pohon untuk tidur.
    8. S-P-Pel-K Ia menangis tersedu-sedu ketika mendengar berita itu.
    Adik bermain bola di lapangan.

    Banyak sumber yang mewakili teori fungsi kalimat bahasa Indonesia di
    antaranya adalah buku Sugono (1986) dan Tata Bahasa Baku Bahasa
    Indonesia (TBBBI) (1998), Ramlan (1981), Badudu (1990), Parera (1988)
    dan Alisyahbana (1953).

    C. Teknik Pengumpulan Data

    Pengumpulan data dilakukan dengan dua teknik yang dirasa tepat untuk
    mendapatkan data yang perlukan dalam pembahasan yaitu :

    1. Teknik Observasi

    Dilakukan dengan melihat langsung proses pembelajaran yang
    dilaksanakan di lapangan.

    2. Teknik wawancara

    Data didapat dengan cara menemui serta memberikan beberapa pertanyaan
    yang berhubungan dengan penyampaian serta pengujian materi Bahasa
    Indonesia yang dilaksanakan pada pembelajaran sekarang kepada guru dan
    siswa.

    D. Analisis Aplikasi Pengujian Pola Kalimat Bahasa Indonesia

    Melihat bentuk materi serta tingkat ketertarikan siswa terhadap
    teknologi informasi dan komunikasi di waktu sekarang. Penulis berpikir
    untuk menerapkan sistem komputerisasi ke dalam pembelajaran dan
    khususnya pengujian untuk materi pola kalimat mata pelajaran Bahasa
    Indonesia.

    E. Perancangan Aplikasi

    a. Pengguna

    Aplikasi dirancang berdasarkan kebutuhan permasalahan dimana terdapat
    dua user yang akan berinteraksi dengan aplikasi ini.

    1. Kebutuhan untuk guru

    Guru berwewenang untuk menginput materi serta bahan pengujian ke dalam
    aplikasi. Sehingga dibutuhkan sebuah sistem database yang akan
    menyimpan materi tersebut.

    2. Kebutuhan untuk siswa

    Sebagai objek dari pembelajaran, siswa merupakan user yang akan
    menjadi target dari aplikasi ini, sehingga interface disesuaikan
    dengan psikologi siswa. Kemudian aplikasi akan menyediakan materi
    serta pengujian kepada pengguna yang berkedudukan sebagai siswa untuk
    mengoreksi batas kemampuan siswa.

    b. Sistem kerja

    1. User akan di hadapkan pada form login. Dimana disini akan dibedakan
    beberapa user privilege, yaitu administrator, guru dan siswa.

    2. Jika login sebagai administrator, user dapat mengontrol semua
    proses termasuk pengelolaan privilege itu sendiri.

    3. Jika login sebagai guru, user berwewenang untuk mengelola database
    soal serta materi.

    4. Jika login sebagai siswa, user wewenang user terbatas pada membuka
    materi, menggunakan fasilitas pengujian serta mengetahui batas
    kemampuan terhadap materi.

    5. Guru sebagai user pemateri, akan menginputkan data materi serta
    pengujian kedalam database melalui interface aplikasi.

    6. Sistem akan menyimpan data ke dalam database.

    7. Proses pengujian berjalan dengan cara pencocokan antara jawaban
    yang diinputkan siswa dengan data yang disimpan dalam database oleh
    guru.

    8. Sistem akan memberikan score atas jawaban siswa.

    DAFTAR PUSTAKA

    Alisyahbana, S.T. (1953) Tata Bahasa Baru Bahasa Indonesia. Jakarta:
    Pustaka Rakyat.
    Alwasilah, A.C. (2002) Pokoknya Kualitatif: Dasar-dasar Merancang dan
    Melakukan Penelitian Kualitatif. Bandung: Dunia Pustaka Jaya – Pusat
    Studi Sunda. ISBN: 979-419-298-8.
    Arikunto, S. (1999) Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Edisi Revisi.
    Jakarta: PT Bumi Aksara. ISBN: 979-526-467-2.
    Badudu, J.S. (1990) Buku Panduan Penulisan Tata Bahasa Indonesia untuk
    Sekolah Menengah Pertama. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pembinaan dan
    Pengembangan Bahasa-Depdikbud (diktat dalam penerbitan).
    Brown, H.D. (1980) Principles of Language Learning and Teaching. New
    Jersey: Prentice-Hall.

    Marita Rusdiana, (2008) Pola Kalimat Bahasa Indonesia dalam Karangan
    Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Kauman Tulungagun. Jakarta: Sastra
    Indonesia – Fakultas Sastra UM.

    Gunarso. 1998. Pemanfaatan Teknologi dalam Pengembangan Bahasa Indonesia.

    Prosiding Seminar Kebahasaan Sidang Ke-37 MABBIMSource URL: http://pokbongkoh.blogspot.com/2010/01/proposal-skripsi-perancangan-aplikasi.html
    Visit Godo Bolet for Daily Updated Hairstyles Collection

0 comments:

Post a Comment