FREE DOWNLOAD PICTURE
MORE INFO ABOUT WALLPAPER
Friday, December 4, 2009

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENDENGARKAN IV

    PENINGKATAN KETERAMPILAN MENDENGARKAN DALAM PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MDR BAGI SISWA KELAS VIII-C SMP NEGERI 15 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2005/2006

    Oleh : Riyadi
    Guru SMP Negeri 15 Purworejo

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    1. Data Pra Penelitian

    Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini sekaligus akan mengukur kinerja guru dalam proses pembelajaran. Sebelum melakukan tindakan, peneliti membagikan angket kepada seluruh siswa kelas VIII-C SMP Negeri 15 Purworejo yang berjumlah 40 anak yang sekaligus merupakan populasi penelitian.

    Hasil angket terhadap siswa kelas VIII-C yang dilakukan pada awal semester I tahun pelajaran 2005/2006 mengacu hal-hal sebagai berikut.

    1. Pada umumnya siswa kurang menyukai pembelajaran keterampilan mendengarkan, yaitu 29 siswa menyatakan tidak suka, 4 siswa menyatakan kurang suka, dan 7 siswa menyatakan suka.
    2. Siswa yang mendapat nilai menulis di bawah 6,00 sejumlah 31 atau 76,26%.
    3. Siswa yang termotivasi terhadap pembelajaran menyimak 7 siswa atau 33,83%.
    4. Siswa yang mengalami kesulitan dalam membuat rangkuman hasil simakan sejumlah 35 atau 83,29%.
    5. Pembelajaran selama semester II tahun pelajaran 2004/2005 yang kondusif pada kelas VII (kelas asal) ditunjukkan 14 dari 40 siswa atau 35%.
    6. Guru yang mengajar dengan model pembelajaran MDR belum pernah ada atau 0%.

    Berpedoman pada refleksi awal tersebut, maka dilaksanakan penelitian dalam 3 siklus di kelas yang menjadi sampel yaitu kelas VIII-C tahun pelajaran 2005/2006 dengan prosedur setiap siklus terdiri dari (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan Tindakan, (3) Observasi, dan (4) Refleksi.

    2. Deskripsi Data Hasil Penelitian

    1. Hasil Penelitian Siklus I
    a. Perencanaan (RPP pada lampiran 1)
    b. Pelaksanaan tindakan

    Pada jam pelajaran yang telah direncanakan, peneliti telah siap di ruang laboratorium komputer LAN SMP Negeri 15 Purworejo, siswa kelas VIII-C SMP Negeri 15 Purworejo memasuki ruang tersebut untuk mengikuti pembelajaran. Siswa menyimak sumber suara dari server sambil membuat rangkuman hasil simakan ke dalam komputer kloning masing-masing.

    Pada akhir pembelajaran dilaksanakan kegiatan evaluasi berupa tes menyimak untuk siswa. Tes menyimak 1 ( TM1 ) jumlah soal 5 dengan bobot skor setiap soal 2 skor maksimal 10 dan Tes menyimak 2 ( TM2 ) jumlah soal 5 dengan bobot skor setiap soal 3 skor maksimal 15. Total skor menyimak ( TM ) maksimal 25 dikonversikan dengan tabel penilaian yang telah diprogramkan dalam komputer. Nilai hasil tes menyimak dituangkan dalam Tabel 1.1 (lampiran 1 – a) sedangkan skor hasil rangkuman siswa dituangkan dalam Tabel 1.2 (lampiran 1 – b).

    Pada Instrumen Monitoring Observasi Kelas dapat diidentifikasi bahwa guru memberi motivasi kepada siswa dalam skala penilaian C yang berarti guru masih kurang memotivasi siswa. Hal ini memang terjadi terutama dalam tahap pendahuluan.

    Metode penyajian juga masih dalam skala nilai C yang berarti guru masih mengikat siswa dengan membatasi kreativitas siswa untuk menentukan proses menyimak yang dipilihnya.

    Partisipasi siswa masih dalam skala nilai C yang menunjukkan bahwa guru masih mendominasi proses pembelajaran tersebut.

    Analisis proses tindakan peneliti, observasi, dan hasil tes pada siklus pertama siswa dapat digambarkan ini sebagai berikut.

    a. Berdasarkan Tabel 1.1 dari 39 siswa kelas VIII-C yang hadir ketika diadakan penelitian dan diberikan tes menyimak mendapat nilai tes menyimak di atas 60,0 sejumlah 4 siswa atau 10,2%; yang mendapat nilai 60,0 10 siswa atau 25,6%, dan yang mendapat nilai di bawah 60,0 sejumlah 25 siswa atau 64,1%. Rata-rata nilai tes menyimak pada siklus I 56,2.

    b. Berdasarkan Tabel 1.2 dari 39 siswa kelas VIII-C yang hadir ketika diadakan penelitian hasil rangkumannya berkategori amat baik 1 siswa, berkategori baik 24 siswa, berkategori cukup baik 13 siswa, dan berkategori kurang baik 1 siswa. Skor rata-rata hasil rangkuman siswa pada siklus I berkategori baik.

    Keterampilan menyimak siswa berdasarkan hitungan meningkat 3,2%. Angka peningkatan keterampilan menyimak tersebut, telah membuktikan keberadaan model pembelajaran menyimak yang lebih berhasil daripada menggunakan metode yang masih tradisional, meskipun belum mencapai indikator kinerja sebagaimana yang direncanakan.

    2. Hasil Penelitian Siklus II

    a. Perencanaan

    Pembelajaran Siklus II (Rencana Pembelajaran no. 02) berintikan penjelasan guru tentang tatacara menyimak dan membuat rangkuman, kegiatan menyimak, kegiatan membuat rangkuman, dan kegiatan tes keterampilan menyimak.

    b. Pelaksanaan

    Pada jam pelajaran yang telah direncanakan, peneliti telah siap di ruang laboratorium komputer LAN SMP Negeri 15 Purworejo, siswa kelas VIII-C SMP Negeri 15 Purworejo memasuki ruang tersebut untuk mengikuti pembelajaran. Siswa menyimak sumber suara dari server sambil membuat rangkuman hasil simakan ke dalam komputer kloning masing-masing.

    Pada akhir pembelajaran dilaksanakan kegiatan evaluasi berupa tes menyimak untuk siswa. Tes menyimak 1 ( TM1 ) jumlah soal 5 dengan bobot skor setiap soal 2 skor maksimal 10 dan Tes menyimak 2 ( TM2 ) jumlah soal 5 dengan bobot skor setiap soal 3 skor maksimal 15. Total skor menyimak ( TM ) maksimal 25 dikonversikan dengan tabel penilaian yang telah diprogramkan dalam komputer. Nilai hasil tes menyimak dituangkan dalam Tabel 2.1 (lampiran 2-a) sedangkan skor hasil rangkuman siswa dituangkan dalam Tabel 2.2 (lampiran 2-b).

    Pada Instrumen Monitoring Observasi Kelas dapat diidentifikasi bahwa guru memberi motivasi kepada siswa dalam skala penilaian C yang berarti guru masih kurang memotivasi siswa dalam tahap pelaksanaan.

    Metode penyajian juga masih dalam skala nilai B yang berarti guru tidak lagi membatasi kreativitas siswa untuk menentukan proses kegiatan siswa.

    Partisipasi siswa dalam skala nilai B yang menunjukkan bahwa siswa aktif mengikuti proses pembelajaran tersebut.

    Analisis proses tindakan, observasi, dan hasil tes siswa dapat diperoleh gambaran hasil penelitian pada siklus kedua ini sebagai berikut:

    a. Dari 39 siswa kelas VIII-C yang hadir ketika diberikan tes menyimak dalam penelitian ini yang mendapat nilai di atas 60,0 sejumlah 16 atau 41,0%; yang mendapat nilai 60,0 sejumlah 11 siswa atau 28,2% dan yang mendapat nilai di bawah 6,00 sejumlah 12 siswa atau 30,8%. Rata-rata nilai hasil tes menyimak siklus kedua 60,9.

    b. Dari 39 siswa kelas VIII-C yang hadir ketika diadakan penelitian hasil rangkumannya berkategori amat baik 6 siswa, berkategori baik 23 siswa, berkategori cukup baik 10 siswa, dan berkategori kurang baik tidak ada. Skor rata-rata hasil rangkuman siswa pada siklus II berkategori baik.

    Persentase peningkatan keterampilan menyimak berdasarkan perhitungan rata-rata nilai tes menyimak adalah 4,7%. Peningkatan ini telah menunjukkan adanya gejala meningkat dari proses tindakan pada siklus I. Karena proses belum mencapai indikator kinerja sebagaimana diharapkan pada indikator kinerja siklus II, maka peneliti melanjutkan penelitian dengan tindakan pada siklus III.

    3. Hasil Penelitian Siklus III

    Pembelajaran Siklus IIII (Rencana Pembelajaran no. 03) berintikan penjelasan guru tentang tatacara menyimak dan membuat rangkuman, kegiatan menyimak, kegiatan membuat rangkuman, dan kegiatan tes keterampilan menyimak.

    Pada jam pelajaran yang telah direncanakan, peneliti telah siap di ruang laboratorium komputer LAN SMP Negeri 15 Purworejo, siswa kelas VIII-C SMP Negeri 15 Purworejo memasuki ruang tersebut untuk mengikuti pembelajaran. Siswa menyimak sumber suara dari server sambil membuat rangkuman hasil simakan ke dalam komputer kloning masing-masing.

    Pada akhir pembelajaran dilaksanakan kegiatan evaluasi berupa tes menyimak untuk siswa dalam 3 bentuk TM. Tes menyimak 1 ( TM1 ) jumlah soal 5 dengan bobot skor setiap soal 1 skor maksimal 5, tes menyimak 2 ( TM2 ) jumlah soal 5 dengan bobot skor setiap soal 2 skor maksimal 10 dan tes menyimak 3 ( TM3 ) jumlah soal 5 dengan bobot skor setiap soal 3 skor maksimal 15. Total skor menyimak ( TM ) maksimal 30 dikonversikan dengan tabel penilaian yang diprogram dalam komputer. Nilai hasil tes menyimak dituangkan dalam Tabel 3.1 (lampiran 3-a) sedangkan skor hasil rangkuman siswa dituangkan dalam Tabel 3.2 (lampiran 3-b).

    Pada Instrumen Monitoring Observasi Kelas dapat diidentifikasi bahwa guru memberi motivasi kepada siswa dalam skala penilaian B yang berarti guru berhasil memotivasi siswa dalam keseluruhan proses pembelajaran.

    Metode penyajian juga dalam skala nilai B yang berarti guru berhasil memotivasi kreativitas siswa untuk mengikuti proses pembelajaran.

    Partisipasi siswa masih dalam skala nilai A yang menunjukkan bahwa guru berhasil membangun proses pembelajaran tersebut.

    Berdasarkan hasil proses tindakan, observasi, dan tes pada siklus ketiga dapat dianalisis sebagai berikut:

    a. Dari 39 siswa kelas VIII-C yang hadir ketika diadakan penelitian dan tes menyimak yang mendapat nilai menyimak di atas 60,0 sejumlah 29 atau 74,4%; yang mendapat nilai 60,0 sejumlah 3 siswa atau 7,7%, dan yang mendapat nilai di bawah 6,00 sejumlah 7 siswa atau 17,9%. Rata-rata nilai hasil tes menyimak siklus ketiga 65,6.

    b. Dari 39 siswa kelas VIII-C yang hadir ketika diadakan penelitian mendapat penelitian hasil rangkumannya berkategori amat baik 28 siswa, berkategori baik 8 siswa, berkategori cukup baik 5 siswa, dan berkategori kurang baik 0. Skor rata-rata hasil rangkuman siswa pada siklus I berkategori amat baik.

    Peningkatan keterampilan menyimak dari siklus II ke siklus III mencapai 4,7%. Hasil ini sama dengan peningkatan dari siklus I ke siklus II. Di samping itu indicator kinerja siklus III telah tercapai yaitu dengan terbukti nilai rata-rata tes menyimak siswa mencapai 65,6 atau telah mencapai batas tuntas pembelajaran.

    3. Pembahasan

    1. Uji Komparatif

    Rata-rata nilai hasil tes menyimak pada siklus I 56,2. Indikator kinerja siklus I menyatakan rata-rata nilai hasil tes menyimak 60,0. Hasil tindakan belum mencapai indikator yang diharapkan, tetapi telah menunjukkan gejala peningkatan dari keadaan semula yaitu rata-rata nilai tes menyimak 53.

    Rata-rata nilai hasil tes menyimak pada siklus II 60,9. Indikator kinerja siklus I menyatakan rata-rata nilai hasil tes menyimak 62,5. Hasil tindakan belum mencapai indikator yang diharapkan, tetapi telah menunjukkan gejala peningkatan dari proses tindakan pada siklus I, yaitu rata-rata nilai tes menyimak 56,2.

    Rata-rata nilai hasil tes menyimak pada siklus III 65,6. Indikator kinerja siklus I menyatakan rata-rata nilai hasil tes menyimak 65,0. Hasil tindakan telah mencapai indikator yang diharapkan, dan telah menunjukkan gejala peningkatan dari keadaan semula yaitu rata-rata nilai tes menyimak 53.

    Rata-rata nilai hasil tes pada setiap siklus mengalami peningkatan yang besarnya relatif sama, yaitu dari siklus I ke siklus II meningkat 4,7% dan dari siklus II ke siklus III juga 4,7%. Rata-rata peningkatan hasil tes menyimak keseluruhan dari keadaan pra penelitian sampai paska penelitian adalah (3,2+4,7+4,7) = (12,6 / 3) X 100% = 4,2% Jadi perkembangan keterampilan menyimak siswa dengan diadakannya proses tindakan melalui model pembelajaran MDR dengan media LAN mencapai 12,6 atau rata-rata 4,2%.

    2. Analisis Deskriptif

    Tingkat perkembangan keterampilan menyimak siswa juga dapat dilihat dari hasil rangkumannya selama mengikuti kegiatan pembelajaran menyimak. Dalam hasil rangkuman terdapat data berupa ejaan, struktur kalimat, kosa kata dan isi rangkuman.

    Skor rata-rata hasil rangkuman siswa pada siklus I berkategori baik, skor rata-rata hasil rangkuman siswa pada siklus II juga berkategori baik, skor rata-rata hasil rangkuman siswa pada siklus III berkategori amat baik. Hal ini menunjukkan adanya dukungan validitas proses tindakan melalui model pembelajaran MDR dengan penggunaan media LAN pada setiap siklus terdapat peningkatan keterampilan siswa dalam membuat rangkuman hasil simakan. Peningkatan ini juga mengindikasikan perubahan meningkatnya keterampilan siswa dalam menyimak/mendengarkan.

    ***

    PENUTUP

    A. Simpulan

    Berdasarkan uji komparatif dan analisis deskriptif dapat diidentifikasi bahwa rata-rata nilai hasil tes menyimak pada siklus I 56,2, rata-rata nilai hasil tes menyimak pada siklus II 60,9, dan rata-rata nilai hasil tes menyimak pada siklus III 65,6, maka dapat dikatakan bahwa hasil pembelajaran menyimak dengan model pembelajaran MDR senantiasa meningkat.

    Peningkatan hasil tes menyimak sebesar rata-rata 4,2% dan perkembangan skor hasil rangkuman menjadi rata-rata amat baik, menunjukkan bahwa proses tindakan berjenjang melalui model pembelajaran MDR dengan penggunaan media LAN berhasil meningkatkan keterampilan menyimak siswa.

    Dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran MDR dengan menggunakan media LAN dapat meningkatkan keterampilan menyimak pada sejumlah siswa kelas VIII-C SMP Negeri 15 Purworejo.

    Dengan demikian adanya hipotesis tindakan dalam penelitian ini yaitu melalui penerapan model pembelajaran MDR dengan menggunakan media LAN dalam pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia dapat meningkatkan keterampilan mendengarkan siswa kelas VIII-C SMP Negeri 15 Purworejo tahun pelajaran 2005/2006 dapat diterima.

    B. Implikasi

    Simpulan hasil penelitian di atas sekaligus menjadi salah satu solusi atas permasalahan dalam penelitian ini yaitu Apakah melalui model pembelajaran MDR dapat meningkatkan keterampilan mendengarkan siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Purworejo.

    C. Saran

    Dengan diterimanya hipotesis penelitian ini, maka perlu adanya tindakan-tindakan yang relevan dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, perlu kiranya penulis sampaikan saran-saran sebagai berikut.

    1. Kepala sekolah hendaknya memberikan kesempatan kepada setiap guru untuk mengembangkan media pembelajaran.

    2. Setiap guru hendaknya menyikapi setiap adanya perubahan kurikulum dengan penuh semangat dan dedikasi.

    ***

    DAFTAR PUSTAKA

    Ahmad, Mukhsin. 1984. Strategi Belajar Mengajar Keterampilan Berbahasa dan Mengapresiasi Sastra Indonesia. Jakarta : Direktorat Pendidikan Tinggi.

    Akhadiah, Sabarti, dkk. 1991. Bahasa Indonesia. Jakarta : Direktort Jenderal Pendidikan Tinggi.

    ———————. 1992. Pembinaan Kemampuan Menyimak Bahasa Indonesia. Jakarta : Erlangga.

    Depdikbud. 1999. Pedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah di Bidang Pendidikan dan Angka Kredit Pengembangan Profesi Guru. Jakarta : Depdikbud.

    Depdiknas. 2002. Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning CTL). Jakarta : Depdiknas.

    ———————. 2003. Kurikulum Berbasis Kompetensi Standar Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP & MTs. Jakarta : Depdiknas.

    Kasmiyanto, Drs. dkk. 1997. Pengajaran Ketrampilan Berbahasa. Jakarta : Universitas Terbuka.

    Soedarsono, FX. 1987. Pedoman Pelestarian Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta : Dikti.

    Supriyatna, Agus, Drs. dkk. 2002. Bahasa Indonesia; Materi Penataran Tertulis Penyegaran Guru SLTP. Bandung. Pusat Pengembangan Penataran Guru Tertulis.

    Tarigan, Djago. 1990. Pendidikan Bahasa Indonesia. Jakarta : Universitas Terbuka.

    Tarigan, Henry Guntur. 1987. Teknik Pengajaran Ketrampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa.

    ———————. 1993. Strategi Pengajaran dan Pembelajaran Bahasa. Bandung : Angkasa.

    Widyamartaya, AL. 1997. Dasar-Dasar Menulis Karya Ilmiah. Jakarta : Grasindo.

    Source URL: http://pokbongkoh.blogspot.com/2009/12/peningkatan-keterampilan-mendengarkan.html
    Visit Godo Bolet for Daily Updated Hairstyles Collection

0 comments:

Post a Comment