FREE DOWNLOAD PICTURE
MORE INFO ABOUT WALLPAPER
Friday, December 4, 2009

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENDENGARKAN I

    PENINGKATAN KETERAMPILAN MENDENGARKAN DALAM PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MDR BAGI SISWA KELAS VIII-C SMP NEGERI 15 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2005/2006

    Oleh : Riyadi
    Guru SMP Negeri 15 Purworejo

    ABSTRACT
    Riyadi, Classroom Action Research in form of educational research of language lesson and Indonesian Art at Junior High School Student. Specification of this research problem was listening study model with used local area networking (LAN). This matter was done because writer see the existence of language skill aspect which do not expand among all student specially in State Junior High School 15 Purworejo. Population of this research was the VIII class student of State Junior High School 15 Purworejo at 1 semester academic year 2005-2006, a number of 200 students owning same characteristic, that is less skillful in listening and permeating immeasurable information of oral discourse. The research sample was number of 39 students of VIII-C class of State Junior High School 15 Purworejo. The data was taken with the enquette, interview, test, observation and analyze electronic portofolio. This research action was apply listening to hear – embrace study model (MDR) with used local area networking (LAN) in class laboratory. This action was executed in three-cycle study with each procedure every cycle consisted of planning, action execution, observation and reflection. At third cycle, the result of student’s skill of VIII-C class is 65.6 and there is only 7 student getting value under 60.0. The conclusion of the writer is that listening study more precise uses the MDR model than traditional model.

    Keyword: the wonder of listening

    PENDAHULUAN

    a. Latar Belakang Masalah

    Berdasarkan Kurikulum 2004 standar kompetensi mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia berorientasi pada hakikat pembelajaran bahasa, yaitu belajar berbahasa adalah belajar berkomunikasi dan belajar sastra adalah belajar menghargai manusia dan nilai-nilai kemanusiaannya. Oleh karena itu, standar kompetensi bahan kajian Bahasa Indonesia di SMP mencakup 5 (lima) aspek, yaitu mendengarkan, berbicara, membaca, menulis, dan apresiasi sastra (Depdiknas, 2003:3). Kelima aspek tersebut diharapkan mendapat porsi pembelajaran yang seimbang dan dilaksanakan secara terpadu.

    Tanpa mengesampingkan peranan dan fungsi aspek yang lain, mendengarkan (menyimak) merupakan aspek keterampilan berbahasa yang potensial dalam penyerapan informasi dan pemahaman beragam wacana lisan. Mengingat pentingnya keterampilan mendengarkan bagi siswa SMP, maka guru harus mampu menyampaikan pembelajaran mendengarkan dengan model pembelajaran yang sesuai agar tujuan pembelajaran mendengarkan dapat tercapai secara optimal.

    Data hasil observasi pada ulangan harian, dan ulangan umum semester 2 tahun pelajaran 2004/2005 lebih dari 75% siswa kelas VII SMP Negeri 15 Purworejo tidak mampu menyerap informasi lisan dengan baik. Nilai hasil menyimak pada mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia rata-rata 53. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar pada ulangan-ulangan harian maupun pada akhir semester mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia khususnya nilai aspek menyimak yang masih kurang dari batas tuntas minimal nilai yang direncanakan, yaitu 65,0.

    Berdasarkan hasil pengamatan dalam kegiatan pembelajaran mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia sehari-hari sebagian besar siswa kelas VII SMP Negeri 15 Purworejo yang pada tahun pelajaran 2005/2006 yang saat ini menduduki kelas VIII-C mengalami kesulitan dalam menyerap informasi dari berbagai bentuk wacana lisan. Kenyataan ini menguatkan asumsi bahwa pengajaran keterampilan mendengarkan dalam mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia memang terasa sulit.

    Kesulitan tersebut terindikasi dalam pembuatan rancangan pembelajaran, penetapan sumber belajar, maupun dalam penilaian hasil belajar aspek mendengarkan dalam mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Pembelajaran aspek mendengarkan perlu dikaji ulang, ditingkatkan, bahkan diperbaharui, agar tidak timbul dampak yang lebih buruk terhadap proses pembelajaran aspek-aspek Bahasa dan Sastra Indonesia yang lain.
    Mengingat pentingnya pembelajaran aspek mendengarkan bagi siswa SMP Negeri 15 Purworejo, perlu diadakan penelitian guna menemukan model pembelajaran aspek mendengarkan yang sesuai kepada siswa, terutama melatihkan bagaimana siswa menyimak secara intensif, sungguh-sungguh dan termotivasi untuk menemukan informasi secara optimal.

    b. Identifikasi Masalah

    Hasil pembelajaran Bahasa Indonesia aspek keterampilan mendengarkan pada kelas VII semester II tahun pelajaran 2004/2005 menguatkan adanya permasalahan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia aspek keterampilan mendengarkan di SMP Negeri 15 Purworejo, antara lain:

    1. Apakah pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia aspek keterampilan mendengarkan belum optimal?
    2. Adakah hubungan metode mengajar yang diterapkan guru dalam pembelajaran menyimak bagi siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Purworejo dengan hasil pembelajaran aspek mendengarkan?
    3. Adakah model pembelajaran menyimak yang tepat untuk siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Purworejo?
    4. Apakah dengan Model Pembelajaran Menyimak Dengar – Suruh (MDS) dapat meningkatkan hasil pembelajaran aspek mendengarkan?
    5. Apakah melalui Model Pembelajaran Menyimak Dengar – Rangkum (MDR) dapat meningkatkan keterampilan mendengarkan bagi siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Purworejo?

    c. Pembatasan Masalah

    Penelitian ini akan memberikan peningkatan keterampilan mendengarkan bagi siswa sekaligus menjadi realisasi solusi permasalahan dalam pembelajaran aspek mendengarkan pada kelas VIII SMP Negeri 15 Purworejo Tahun Pelajaran 2005/2006. Indikator keberhasilan akan tampak pada perolehan nilai siswa pada akhir semester yang diharapkan sebagian besar berkategori baik bahkan sangat baik, yaitu rata-rata nilai aspek mendengarkan dalam pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia 65 atau lebih. Guru dan siswa akan semakin bergairah dalam menyikapi pembelajaran mendengarkan, yang akan terbukti pada banyaknya siswa yang senang melaksanakan aktivitas menyimak dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia maupun dalam kegiatan pembelajaran mata pelajaran yang lain.

    Mengingat siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Purworejo tahun pelajaran 2005/2006 berjumlah 200 anak dan terbagi dalam 5 kelas, dan mengingat pula akan keterbatasan kesempatan dan banyaknya permasalahan, maka peneliti tidak mungkin melakukan penelitian secara menyeluruh.

    Oleh karena itu, peneliti hanya akan meneliti variabel-variabel sebagai berikut.

    1. Model Pembelajaran Menyimak Dengar – Rangkum selanjutnya disebut dengan Model Pembelajaran MDR.
    2. Peningkatan keterampilan mendengarkan dalam Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia bagi siswa kelas VIII-C SMP Negeri 15 Purworejo pada semester 1 tahun pelajaran 2005/2006.

    Dengan demikian fokus penelitian ini adalah peningkatan keterampilan mendengarkan dalam pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia bagi siswa kelas VIII-C SMP Negeri 15 Purworejo Tahun Pelajaran 2005/2006 dengan tindakan secara berjenjang melalui model pembelajaran MDR. Sedangkan masalah yang diteliti dibatasi pada masalah yang kelima, yaitu : Apakah melalui Model Pembelajaran Menyimak Dengar – Rangkum (MDR) dapat meningkatkan keterampilan mendengarkan bagi siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Purworejo.

    d. Perumusan Masalah

    Hasil pengamatan sehari-hari dalam kegiatan pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia memberikan asumsi bahwa sebagian besar siswa kelas VII SMP Negeri 15 Purworejo yang pada tahun pelajaran 2005/2006 ini menduduki kelas VIII-C mengalami kesulitan dalam menyerap informasi dari berbagai bentuk wacana lisan. Permasalahan ini memerlukan alternatif model pembelajaran menyimak, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
    Apakah melalui Model Pembelajaran MDR dapat meningkatkan keterampilan mendengarkan bagi siswa kelas VIII-C SMP Negeri 15 Purworejo tahun pelajaran 2005/2006?

    e. Tujuan Penelitian

    Berdasarkan permasalahan di atas tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan mendengarkan dalam pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia bagi siswa kelas VIII-C SMP Negeri 15 Purworejo tahun pelajaran 2005/2006 dengan Model Pembelajaran MDR.

    f. Manfaat Penelitian

    Penelitian ini merupakan pengembangan ilmu pendidikan khususnya pendidikan bahasa Indonesia yang hasilnya akan bermanfaat sebagai acuan dalam penelitian-penelitian selanjutnya.

    Source URL: http://pokbongkoh.blogspot.com/2009/12/peningkatan-keterampilan-mendengarkan_4281.html
    Visit Godo Bolet for Daily Updated Hairstyles Collection

0 comments:

Post a Comment